Monday, December 2, 2013

MUJAHID JANGKRIK 13


Umi! Sudah tidur? Apa masih di depan computer? Dari sore sms, tapi nggak bisa, eror! Setiap pesan yang masuk, aku selalu berharap darimu. Setiap saat tak ada khabar, aku selalu menanti, dalam hatiku bertanya, kemana dirimu? Sedang apa? Dengan siapa? Apakah baik baik saja?Dan setiap kali kutau kau berkomunikasi dengan yang lain, hatiku teriris, cemburu, gelisah. Aku tak tahu mengapa? Apa karena aku sangat mengharapkanmu? Atau karena aku merindukanmu? Apa mungkin karena ku sangat mengagumimu,  atau karena aku sangat takut kehilangan dirimu? Entahlah . . .perasaan itu selalu ada?

Ngantuuuuk!

Barusan internetan ya? Uuuu… nggak tahu orang sedang kangen! Yo wes, met tidur. Semoga bertemu dalam mimpi.

***

Di waktu Dhuha

Dingin  banget Mi, mandi mandi!

Nantiiiii!

Tadi malam aku mimpi ketemu Umi.

Ngapain di mimpi? Awas kalau macam macam!

Nggak macam macam koq, hanya mimpi, nih habis mandi wajib.

Dasar!

Uuuu… ngambek, nggak koq Mi, hanya bercanda

Dia benar, aku tersenyum, ah ada ada saja, kalau benar mimpi semalam, koq mandinya Dhuha?


***

Bagaimana ini? Bagamana caranya segera keluar dari situasi ini? Aku ingat istilah Oedipus komplek, kondisi kejiwaan seorang laki laki yang tertarik dengan lawan jenis yang usianya lebih tua, walaupun tidak disebutkan berapa perbedaan usia keduanya, yang masuk kategori Oedipus kompleks. Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik dengan konsep Segmund Freud ini, tapi koq kefikiran ya? Lalu, apakah Oedipus kompleks termasuk kelainan kejiwaan? Berbahayakah? Tapi ku yakin ini bukan kelainan yang negative, ini bagian dari misteri cinta. Namanya cinta, segala toeri keilmuan manusia dikerahkanpun, tidak akan menemukan kesimpulan yang disepakati bersama. Biarlah, apapun teorinya, yang jelas masalah ini harus diselesaikan, dengan sebaik baiknya.

Ceritakan tentang ibu, apakah beliau sangat memanjakan dan melindungimu?

Secara teori, seorang pria dengan karakter Oedipus komplek biasanya berasal dari keluarga, dimana ibu sangat protektif terhadap anak lelakinya. Bisa jadi juga, sianak cemburu dengan ayahnya, yang dianggap akan menjauhkannya dari ibunya.

Kalau dimanjakan, nggak juga lah Mi. Namanya juga keluarga sederhana, dari kalangan ekonomi kelas bawah, hidup pas pasan. Sejak SMP aku sudah mencari biaya sendiri untuk sekolah, kalau curhat memang sering ke ibu dari pada ayah.

Kalau masalah ini di curhatkan nggak?

Ya nggaklah Mi! Kalau masalah privacyku nggak pernah cerita ke siapa siapa, paling yang tahu hanya adikku yang akhwat, itu juga nggak semuanya.

Sudah sih, minta carikan adek, temannya yang sudah siap menikah, yakin Umi, bakal laku keras. Tinggi 165, kulit sawo matang,rambut lurus jenggotan lagi, daripada mimpi sembarangan.

He he he banyak koq akhwat di sini, dari berbagai harokah ada, aku kenal semua sama ustadz uatadznya, termasuk pengurus masalah pernikahan. Ya tapi nggak ada minat, namanya juga perasaan, nggak bisa dibuat buat, nggak akan bisa dibeli dengan apapun.
Bagaimana nggak mimpi? Kalau suka, cinta + rindu bergabung menjadi satu kesatuan, maka terjadilah sesuatu yang di inginkan he he he

Mboh!

Umi….ngambek? Uuuuu hanya bercanda saja, marah?

Yang kau inginkan sudah tercapai. Kita sudahi saja kisah ini. Umi takut dosa yang semakin nyata. Sekian hari dalam kebimbangan dengan pertanyaan, dosakah yang kulakukan? Menolong seorang hamba yang butuh pegangan, tapi bukan mahram?
Bercandanya orang beriman nggak ada unsur bohongnya, Umi paling nggak suka kalau ada bohongnya, urusan apapun!

Jangan marah dulu Umi… sudah kufikirkan koq, jangan khawatir. Nanti kalau sudah sembuh, aku mau kesana bersama adikku yang akhwat, biar Umi kenal, nggak selalu negative menilaiku.

Ya sudah, aku minta maaf he he he. Aku memang ada niat, nanti kalau memang ada akhwat yang cocok di tempat Umi,Iinsyaallah mau ta’aruf,kalau Umi mau bantu. Aku tahu nggak bisa selamanya terus terusan seperti ini. Aku memang suka sama Umi, tapi ya nggak mungkinlah kalau aku mau memiliki istri orang.

Syukurlah! Nyadar!

Nanti aku akan silaturahim dulu ke tempat Umi bersama adikku yang akhwat, sambil berobat. Siapa tahu ada akhwat yang sreg, kalau di sini memang benar nggak ada yang ku suka. Insyaallah minggu depan, siapa tahu bisa menambah saudara dari sana, kalaupun nggak ada akhwat di tempat Umi, insyaallah aku ke pondok tempatku belajar dulu, ya didoakan saja.

Amin,,, beneran amin.

He he he Aminnya ada berapa Mi?

Sebanyak yang dibutuhkan untuk terkabulnya doa ini.

Mi, aku makan dulu ya, sudah dua hari nggak nafsu makan karenamu…duh, badan yang kurus dan semakin kering ini begitu merepotkan.

Uuuuu…menyalahkan terus. Siapa pula yang mengundangku ke hatimu? Wk wk wk.

Mi, inboxku penuh, nggak muat lagi…semua pesan dari Umi kusimpan semua dari awal kita smsan, ku simpan dalam catatan harian. Kurenungi semua kata kata Umi, dari yang seneng, sedih, marah, rindu. Banyak ilmu yang kudapatkan.

Ha ha ha dia tidak tahu, aku melakukan hal yang sama untuk memantau dan mengevaluasi perkembangannya.

Alhamdulillah, semoga ini jadi amal sholeh Umi. Nanti kalau kesini difoto copy ya, untuk dokumen, he he he.

Dari sekian banyak pesan Umi, satu pesanmu yang membekas dalam hatiku, dan itu sudah cukup menjadi bekal bagiku, menghadapi kehidupanku sampai nanti saat menghadapNya.

Yang mana itu? He he he jadi penasaran.

Umi, aku serius nih, koq  malah bercanda?

Lha iya, pesan yang mana? Kan Umi sudah bilang, walaupun kesannya bercanda tapi nggak bohong.

Jangan pernah berharap pada makhluq, kau akan kecewa. Berharaplah hanya padaNya.

Siiip! Pegang terus itu, kau akan selamat!

Umi… aku benar benar merindukanmu… eit jangan marah dulu! Hanya rindu, nggak mimpi apa apa koq. Allahu akbarrrr… baru hari ini aku bisa takbir, setelah sekian lama terombang ambing.

Alhamdulillah… syukur kehadiratMu yaa Rahman. Aku jadi saksi kembalinya seorang hamba ke pelukan Rahman RahimMu, kembalikan dia ke barisan da’wah ini, agar kami bersama menuju syurgaMu dalam golongan orang orang yang Kau ridhoi, amin.

***

Mi, sedang apa?

Ha ha ha Habib dengan nomor barunya, kemarin dia berniat menggantinya karena sering ada gangguan..

 ?? ?

Kangen Mi! Kutunggu tunggu sms darimu nggak nongol nongol, nelfom habis pulsa, padahal masih kangen, baru saja nyaman dengar suara Umi.

?? ?

Aku, Habib! Memang ada yang lain?

Tauuu! Memastikan saja, takut nyasar, nanti ada yang jatuh cinta lagi, yang satu ini saja belum beres.

Umi sedang apa, sibuk ya?

Sibuk ? selalu! Detikku adalah taat, nafasku adalah ibadah, gerakku adalah manfaat, lisanku adalah dzikir, diamku adalah tafakur, amin!

***

Umi sedang apa? Sudah sholat ?

Tak kubalas, kubiarkan. Setengah jam kemudian,

Mi, makan yok?

Tetap tak kubalas, tunggu reaksinya.sepuluh menit kemudian,

Umi marah ya? Aku minta maaf kalau ada kesalahan, nggak biasanya Umi nggak membalas smsku?

Aaaah, baru tiga nggak dijawab sudah down, bagaimana kalau sehari diacuhkan?

Umi boleh minta apa saja dariku selama kumampu, insyaallah pasti kulaksanakan, tapi jangan pernah tinggalkan aku, jangan pernah berfikir tuk menjauh dariku, karena itu yang tak pernah kubisa. Jangankan satu hari, setiap detik ku selalu menunggu nasihat darimu.

Beneran? Minta mobil!

Aku baru merasakan hidup semenjak kehadiranmu, karenamu kucoba bangkit tuk lebih baik, jadi plizzz, jangan pergi dariku.
Iiiiih, orang nggak kemana mana! Nih sedang duduk manis, mau tilawah wk wk wk!

***

Mi, sedang apa?

Biasaaaaa.

Sedang internetan yaaa?

Nggak usah nyesek, biasa saja.

Nih sedang tarik nafas, biar nggak ngos ngosan.     

Sudah selesai koq, lelah matanya.  Mana mobilnya? Koq belum dikirim?

Mobilang lo cantik he he he.

Bib!                                   

Sudah tidur apa masih melanjutkan internatan nih?

Mau tidur! Nih Umi kasih PR, jawabnya besok saja.Coba cari dalil yang berhubungan dengan sikap Habib terhadap Umi. Kalau Umi sih mudah mudahan ibadah, berpahala, karena niatnya menolong, tapi sekalian saja cari dalilnya, takutnya sudah GR melakukan kebaikan, tidak tahunya malah banyak dosanya, karena caranya salah.Jujur, kadang Umi ragu dengan apa yang sudah Umi lakukan terhadap Habib. Umi sedang malas buka buku, sedang senang menulis.

Nggak ada Mi, bukunya, masalah fiqh hanya tentang thaharoh, sholat, jihad.

Yaa carilah! Kan temannya banyak yang ustadz, tanya ke mereka!

Ya sudah, aku mau tidur dulu, Umi belum mau tidur? Insyaallah kalau kakiku sudah bisa gerak bawa motor, besok kucari.

***

No comments:

Post a Comment