Tuesday, September 24, 2013

MENJADI WANITA CERDAS ( 2 )

MENGAPA WANITA PERLU MENJADI CERDAS?

1. Karena wanita melahirkan anak anak

Salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan adalah hereditas/ faktor keturunan. Dari seorang wanita yang cerdas diharapkan lahir manusia manusia yang cerdas. Disamping itu seorang wanita cerdas berusaha melahirkan anak anak yang cerdas dengan upaya upaya menjaga kandungannya dari hal hal yang membahayakan janinnya, seperti rokok, minuman keras dan obat obatan yang membahayakan. Juga menjaga kecukupan gizi janinnya serta menjaga iman dan emosinya, karena kondisi ibu saat hamil sedikit banyak mempengaruhi pembentukan karakter janinnya.

2. Karena wanita ( ibu ) merupakan sekolah yang pertama dan utama bagi anak anaknya.

Usia 0 sd 5 tahun pertama bagi kehidupan seorang manusia merupakan saat terbaik untuk menanamkan dasar dasar karakter bagi manusia. Masa 0 sd 5 tahun biasanya dan seharusnya orang yang paling dekat dengan anak adalah ibunya. Sebagai orang yang paling dekat, sangat wajar bila pengaruh pangasuhan dan perlakuan seorang ibu, sangat besar terhadap tumbuh kembang dan pembentukan karakter seorang anak. Ibu yang cerdas tahu apa yang harus dilakukannya untuk membentuk generasi dua puluh tahun kemudian, yaitu saat anak anak menjadi manusia dewasa dengan karakter yang dibentuknya saat dua puluh tahun sebelumnya.

3. Karena seorang wanita harus menghadapi permasalahan hidup yang begitu kompleks, sehingga dia butuh kecerdasan untuk menghadapinya hingga mampu melampaui kehidupan dunia dengan baik dan mencapai kehidupan akherat dengan selamat.
Seorang wanita cerdas tidak hanya mampu bergaul dengan baik dan membahagiakan suaminya, tetapi sekaligus dia mampu mendidik anak anaknya menjadi orang orang sholeh dan bermanfaat bagi umat, sekaligus berprestasi pada bidang tertentu.
Wanita yang cerdas mampu menjadi anggota masyarakat yang disukai lingkungannya, bermanfaat bagi tetangga dan masyarakat disekitarnya.

4. Kondisi zaman yang begitu pesat perkembangannya mengakibatkan dampak negatif yang sangat berbahaya bagi orang orang yang lemah iman dan ilmu, terutama bagi perkembangan anak anak.

* Perbedaan yang begitu tipis antara yang haq( kebenaran) dan bathil ( kesesatan ).
contoh: seseorang pergi ke dukun/ paranormal untuk meramal nasib/ kesuksesan usaha/ laris degangannya/ langgeng perkawinannya, tanpa merasa telah melakukan kemusyrikan dengan alasan hal tersebut dilakukan sebagai usaha/ ikhtiar, padahal di sisi Allah syirik adalah perbuatan yang sangat dibenci dan dosanya paling besar.
*  Kebathilan yang dibungkus dengan keindahan/ seni.
Atas nama seni, keindahan dan kebebasan berekspresi, tatanan kehidupan manusia menjadi kacau. Begitu maraknya orang melakukan kemaksiatan tanpa merasa berdosa karena hal itu sudah umum dilakukan. Tingkah laku manusia yang begitu pongah, tanpa rasa takut menunjukkan ketidak percayaannya pada hari pembalasan. Dapatkah seseorang dikatakan beriman dengan hari pembalasan ketika dengan gagahnya dia melakukan kemaksiatan tanpa takut ganjarannya?
* Pengaburan istilah
Di zaman Rasulullah dikenal istilah pezina, untuk orang orang yang melakukan hubungan seksual diluar pernikahan, yang diketahui, zina adalah sebuah dosa besar dan pelakunya mendapat ganjaran hukum di dunia dan di akherat. Dengan berjalannya waktu dikenal berbagai istilah yang sbenarnya adalah pezina, seperti hostes, bunga malam,kupu kupu malam, atau PSK ( pekerja sex komersial ). Masih banyak lagi penghalusan bahasa yabg berakibat pengaburan istilah yang berdampak kapada berkurangnya kepekaan manusia terhadap kemaksiatan. menyedihkan!!!
* Kemudahan komunikasi.
Di zaman globalisasi ini, tidak ada lagi sekat untuk informasi. Kebebasan komunikasi sangat berdampak ketika tidak adanya filter  untuk mengakses informasi. Siapapun yang bisa mengoperasikan alat informasi, dia akan mendapatkan informasi yang diinginkan.

Untuk menghadapi kondisi tersebut sehingga generasi mendatang dapat terjaga dan selamat,  maka sangat dibutuhkan wanita wanita cerdas sebagai pendidikya. wallahu a'lam bishowab.

No comments:

Post a Comment