Apa lagiiiiii ini?
Waaaah! selalu ada istilah yang baru, yang tidak kukenal dalam bahasa Indonesia baku.
Dumayyyy. . . masa ga tahu sihhh? dunia maya !
Ooooooooo . . .ha ha a ada ada ajah!
Begitu dech obrolan ibu ibu komplek yang beragam latar belakang kehidupannya. Yang merasa super sibuk mungkin tak pernah menyentuhnya, menghabiskan waktu! Yang lain berpendapat, tidak banyak manfaatnya, enak nonton tv, atau sinetron. Ada lagi yang hp nya kecemplung panci, karena tidak mau tertinggal up date teman fb nya. Ada lagi yang ribut dan bertengkar sampai kedunia nyata he he he, ada ada ajah.
Bagiku, dumay ibarat alat, contohnya kuali, tergantung siapa yang menggunakannya.
Umumnya kuali/ wajan digunakan untuk menggoreng, tapi suatu saat wajan juga bisa digunakan untuk membuat rendang, atau merebus daun singkong. Andainyapun wajan digunakan untuk mengukus nasi dengan sarangan saringan kelapa dari bahan aluminium(wah pengalaman waktu kos he he he) toh si wajan oke oke saja, tidak protes, atau lari.
Tapi wajan juga bisa mendatangkan bahaya. Bayangkan, ketika sedang menggoreng, karena terburu buru si ibu menyenggolnya, . . . aaaaaaw, panas!
Memperlakukan dunia maya, tergantung penggunanya.
Yang kesepian, banyak terhibur dengan teman teman fb nya.
Yang sibuk, bisa silaturahmi tanpa harus menempuh perjalanan dan membuat agenda diluar rutinitasnya.
Yang pebisnis, bisa dapat proyek melaluinya.
Yang kreatif, bisa memanfaatkanya untuk mengembangkan bakatnya sekaligus mendapat penghasilan darinya.
Yang pembelajar, bisa menggali ilmu yang sedang digandrunginya.
Yang pedagang, bisa jualan tanpa mengeluarkan biaya sewa ruko.
Yang ustadz/ah, bisa memberi taujih tanpa tatap muka.
Yang daiyah, bisa berda'wah tanpa kenal waktu.
Yang belum dapat jodoh, na na na... hati hati, jangan terjebak di dalamnya.
Yang masih polos dan sedang galau, hati hati dengan kejahatan di dalamnya.
Jadi, dunia maya ada di dunia nyata. Di zaman ini kita harus terbiasa dengannya.
No comments:
Post a Comment