Tuesday, October 29, 2013

MBONCENG

Hai... jumpa lagi, apa khabar kawan?
Hari ini aku punya cerita seru lho, beneran!

Tadi siang aku mengantarkan Umi ke pengajian pake motor Abi yang jadul itu, aku yang memboncengkan Umi, he he keren nggak?

Eh ... pasti bilang aku bohong? Enggak, suer, beneran, aku yang memboncengkan Umi, Kan kata Umi, bohong itu nggak boeh, Allah nggak suka.

Sayang, hp Umi dan Abi jadul, nggak ada kameranya, jadi nggak ada fotonya waktu aku membonceng Umi naik motor, lah kalau foto ini, aku sedang main di kamar.

Aku kalau naik motor sama Abi senengnya di depan, sambi pegang stang motor, mataku bisa meihat apa yang ada di depanku. Kalau duduk di belakang, paling hanya bisa lihat samping kanan atau kiri, dan lagi sempit, karena ada Umi.

Nah, tadi seperti biasa, aku duduk di depan, pegang stang, yang kanankan biasa untuk ngatur gas. Tadi untuk pertama kainya aku yang mengatur besarnya gas, tapi ya di pandu Abi. Tangan Abi yang kiri tetap memegang stang, sedang yang kanan di lepas, tidak memegang gas, hanya jaga jaga saja.

Ketika jalan menanjak, Abi akan bilang " tarik" lalu gas aku tarik ke arah bawah, sehingga tenaga motor semakin besar, nah kalau jalan menurun atau jelek atau di depan ada mobil, Abi akan biang "lepas", maka pegangan gas aku kendorkan.

Nah, sekarang percaya kan? Aku nggak bohongkan? Makanya jangan langsung menuduh kalau keterangannya belum lengkap.

Tau apa yang Umi bilang waktu sampai di rumah?
" Terima kasih ya Harish sayang, sudah mengantarkan Umi pengajian." sambi menoel pipiku.

Ihhhh, senengnya, mungkin kalau ada kaca aku akan meihat bagaimana hidungku mekar karena rasa bangga, he he.

No comments:

Post a Comment