Tuesday, October 15, 2013

TERNYATA AKU BISA BUAT PUISI

Tak dinyana! itu pantas ku ucapkan untuk diri sendiri.
Sebelumnya tak terfikir sedikitpun, atau ingin mencoba tulisan yang namanya puisi. Bagiku puisi merupakan jenis tulisan yang punya derajat lebih dibandingkan jenis lain, karena dibutuhkan kepiawaian pemilihan kata yang membentuk susunan yang indah untuk di baca. Ya, menurutku, ciri pertama dari puisi adalah irama indah yang muncul ketika kita membacanya.

Aku terbiasa menulis dengan bentuk bebas, nggak pakai pakem tertentu, maklumlah, latar belakang ilmu bahasa dan sastraku hanya modal dari SD, SMP, SMA, setelah itu, nol. tak ada tambahan atau pengulangan, sedang pelajaran itu kudapat hampir tigapuluhan tahun yang lalu. Aku menulis semata mata ingin menyampaikan apa yang ada dalam fikiranku dengan harapan dapat menginspirasi dan memotivasi orang lain.

Kegiatan menulis kumulai kembali setahun yang lalu, ketika anakku membuatkan akun fb untukku. Ku mulai dengan menyusun doa dengan menyebut salah satu Asmaul Husna, dengan niat mensosialisasikan Asmaul Husna dan mengajak sama sama menghafalnya, karena ada kebaikan di sana.

Satu bulan yang lalu mulailah aku bergabung ke group komunitas para penulis, beberapa group aku masuki.
Dalam group goup itulah, aku mulai mengenal berbagai jenis tulisan, setelah ku baca karya dari sesama anggota, ideku terpancing. aku mencobanya. Untaian doa dalam satus fb kubuka dan kulihat lagi, baru kusadari bahwa dalam doa doa itu terkandung jiwa puisi, lho? Kesadaran yang terlambat!

Mulailah aku mencoba memberanikan diri posting tulisan yang kira kira mirip dengan bentuk puisi, mengharapkan respon anggota yang sudah akrab dengan perpuisian. Terserah basa basi atau tulus, yang jelas aku mendapatkan respon, baik like maupun masukan untuk perbaikannya. Subhanallah, ternyata aku bisa membuat puisi. Senang? tentu! Kutemukan lagi karunia yang terlambat kusadari, astaghfirullah. Kalau dengan puisi sederhana dapat menyentuh jiwa, mengingatkan pada yang Kuasa untuk lebih mendekat kepadaNya, mengapa tidak di teruskan? Walaupun tidak ada niat untuk menspesialisasi diri dalam memilih jenis tulisan. Tak ada kata terlambat dalam belajar dan berkarya, karena sekecil apapun karya yang bermanfaat, Allah pasti telah menyiapkan hadiahnya.

No comments:

Post a Comment