Wednesday, October 2, 2013

BARU NIAT LANGSUNG DIBALAS

( Tulisan ini telah di muat di majalah TARBAWI edisi 304 th 15 yang terbit 3 oktober 2013 dalam rubrik KIAT )

Suatu pagi kami kedatangan tamu, orang tua dari teman anak kami yang kedua ketika nyantri di pondok Tahfizh Quran. Keduanya datang dengan tujuan mencari solusi untuk kelanjutan pendidikan anaknya yang baru lulus Tsanawiyah dan telah hafal 30 juz Al Quran.
Mereka ingin anaknya melanjutkan pendidikan ke tempat anak kami nyantri, yang mendapat beasiswa penuh.Karena masa pendafataran dan seleksi telah lewat, mereka minta pendapat kami, bagaimana caranya bisa masuk tanpa lewat jalur biasa.
Kami kemudian menghubungi pihak pondok, karena sudah kenal baik, kami coba mencari peluang.
Ternyata jawaban pihak pondok agak berbeda dengan tahun lalu, yang mana kami bisa membantu salah satu teman anak kami masuk, walaupun sudah lewat masa pendaftaran dan seleksi.
Rupanya tahun ini ada program baru, selain program beasiswa penuh, ada juga program yang berbiaya.Untuk program beasiswa sudah penuh, masih tersedia 3 kuota untuk program yang sama tapi berbiaya. Untuk biaya masuk sebesar 5 juta, sedang bulanan Rp750 ribu. Kondisi mereka saat ini sangat tidak memungkinkan untuk bisa memenuhi itu.

Kami usulkan tetap dilanjutkan dengan ikhtiar mencarikan beasiswa untuk anaknya. kami benar benar ingin menolong, mengingat potensi anaknya sangat baik, lulus dengan predikat hafalan terbaik.

Keesokan harinya, seorang sahabat yang sebelumnya pernah menyalurkan beasiswa untuk para penghafal Al Quran, menelfon dan menyampaikan bahwa ada sorang dermawan yang berniat memberikan beasiswa sebesar Rp 750 ribu perbulan untuk anak kami yang pertama karena dia hafizh Quran. Beliau minta rekening anak kami karena dana akan segera di transfer. Dermawan tersebut ingin bertemu dengan kami dan anak pertama kami untuk silaturahim.

Tak terfikirkan sebelumnya tentang biaya kuliah anak kami karena memang belum mendaftar akan kuliah dimana.

Ketika bertemu dengan dermawan tersebut, kami menceritakan kronologis kejadian yang baru saja kami alami, saat kami sedang memikirkan orang lain, berniat mencarikan orang tua asuh dan beasiswa untuk anak orang lain, malah Allah memberikan rizki persis sama dengan besarnya seperti yang akan kami usahakan untuk orang tersebut.
Jadilah pertemuan sore itu diliputi suasana haru. Bahkan kemudian dermawan tersebut menyatakan akan menanggung semua biaya anak teman kami yang sedang kami carikan beasiswa tersebut. Subhanallah. Alhamdulillah.

1 comment: