Thursday, October 17, 2013

ULANG TAHUN


Besok, Jumat 18 Oktober 2013, adalah hari ulang tahunku
.
 Mungkin kalau orang lain, hari ulang tahun adalah saat yang ditunggu tunggu, karena biasanya di hari itu segala bentuk perhatian yang mengungkapkan kasih sayang dari orang orang yang mencintai dan dicintainya akan tumpah ruah. Momen yang sangat tepat untuk memberi perhatian, bagi orang yang sedang mencuri perhatian orang yang sedang berulang tahun. Di hari itu ucapan selamat ulang tahun, doa doa dan hadiah berdatangan dari orang orang yang ada relasi dengannya. Perayaan di hari itupun merupakan hal yang lumrah dengan berbagai bentuk acara.

Bagaimana denganku? Ulang tahun yang pertama sampai ke empat puluh tujuh tanpa perayaan, ada beberapa temanku yang mengucapkan selamat, tapi lebih banyak yang tidak. Hadiah?  He he he dapat satu saja, wow itu sudah kejutan bagiku. Sedih? Kalau sedang melo, ya sedih juga sih, tapi ku hibur diri dengan mengatakan, “ Mengapa sedih ? Tidak dirayakan? Selama ini tidak dirayakan, hidupku baik baik saja. Tidak mendapat ucapan selamat, doa dan hadiah? Lho aku maunya mendapatkan itu semua setiap hari, kalau hanya pas ulang tahun, lama sekali menantinya, harus menunggu satu tahun .
Aku juga tidak membiasakan perayaan ulang tahun dalam keluargaku,  karena beberapa alasan :
1.       Pembiasaan adalah salah satu metode pendidikan, ketika perayaan ulang tahun dibiasakan  itu artinya kita sedaang mendidik bahwa hal itu sesuatu yang biasa, kalau tidak diranyakan artinya kondisi sedang luar biasa.
2.       Belum kutemukan hukum syariah maupun tradisi Rosulullah dan para sahabat yang merayakan hari ulang tahunnya.
3.       Aku dan suami berasal dari keluarga yang tidak membiasakan perayaan ulang tahun.
4.       Bayangkan, aku, suami dan enam orang anak. Artinya dalam setahun ada delapan kali perayaan ulang tahun, wow banget?
5.       Ucapan doa dan selamat? Setiap pagi kucium anak anakku dan kudoakan barokallah, semoga Allah memberkahimu, minimal setiap ba’da sholat kudoakan suami dan anakku, belum lagi ketika mereka akan melakukan sesuatu yang khusus, misalnya ujian atau ikut lomba, mereka minta doa, ya aku doakan. Mengapa harus menunggu pas ulang tahun. Hadiah? Setiap ada kesempatan, aku selalu memberikan hadiah untuk meereka, baik  karena mereka melaakukan kebaikan ataupun karena memang mendapat rizki dan bisa memberi hadiah.
Lalu bagaimana dengan hari ulang tahunku besok? Apakah berlalu begitu saja? Mengapa tidak dimanfaatkan, bukankah kita harus memanfaatkan setiap momen untuk suatu kebaikan?
Baiklah, aku punya rencana. Tetap seperti yang lalu lalu, tak ada perayaan untuk ulang tahunku kali ini, tapi aku akan memanfaatkan untuk mendapatkan banyak kebaikan. Kalau aku minta teman teman mendoakanku setiap hari, mungkin merepotkan, karena kalian punya orang orang lain yang lebih prioritas untuk didoakan. Dimomen ini aku minta keikhlasan kalian untuk mendoakanku, agar doanya seragam dan sesuai dengan apa yang kuharapkan untukku, maka aku akan menyiapkan doanya, kalian membacanya sampai akhir, sampai akhir ya, plizzzz.

Bismillahirrohmanirrohim
Ya Allah, dengan merendahkan diri serendah rendahnya dihadapanMu, kumohon berikanlah kebaikan kepada hambaMu yang bernama Neny Suswati
Jadikanlah sisa usianya seberapapun itu selalu digunakannya untuk kebaikan
Jadikan detik detik waktunya selalu dalam ketaatan padaMu, nafasnya sebagai ibadah, seluruh gerak sendinya bermanfaat, diamnya adalah tafakur, lisannya adalah dzikir dan ucapan kebaikan.
Masukkanlah dia ke dalam golongan hamba hambaMu yang selalu bersyukur, bersabar dan berjuang di jalaMu. Jadikan diri dan keluarganya menjadi sosok teladan, inspirator, motivator dan siapapun yang berhubungan dengannya akan lebih mengingatMu ketika mengingatnya, memandangnya dan merasakan kehadirannya.  
Ya Rahim, tumbuhkanlah rasa kasih sayang dalam dirinya dan orang orang yang berinteraksi dengannya, agar tak ada kebencian diantara mereka, agar terjalin silaturahim yang Kau ridhoi. Amin
Terima kasih teman teman, semua doa diats akan terpulang kepada kalian karena malaikat mengaminkannya.

Selesai? Oh, belum. Ada satu lagi rencanaku, nanti malam, tepat pukul 00.00, kalau aku belum tertidur aku akan memejamkan mata, membayangkan diriku berpakaian indah warna coklat sangat muda, lengkap dengan jilbab berbunga meriah. Dengan senyum merekah, kududuk di ruang yang sudah dihias indah, penuh bunga aneka warna, dengan temaram sinar lampu yang lembut. Kududuk di kursi lapis beludru menantikan kedatangan suamiku yang berdandan ala pangeran, setelan jas warna senada dengan bajuku, menghampiriku, memegang tanganku dan mengecup dahiku dengan lembut, seraya berkata,” I love you darling, so much, forever.” Lalu dia menyodorkan kotak perhiasan berwana coklat berlapis emas, dibukanya dihadapanku, o ow, wow, seuntai kalung mutiara, berbutir empat puluh delapan, berkilat terkena cahaya lampu. Senyumku merekah semakin lebar, diambilnya kalung itu, dipakaikan ke leherku. Sempurna.


No comments:

Post a Comment