Siang hari setelah dzuhur,
Umi
sedang apa? Sudah makan belum?
Beluuuuum!
Dah diam dulu, mau ngisi pengajian RT.
Oke.
. . Nggak bisa nahan lama lama nggak baca sms dari
Umi.
***
O ya Umi.
Hadiahnya belum ada, belum sempat buat karya sastra seperti Umi. Kalau fb sudah ku
buat, hanya ada fotoku. Namaku lihat saja, Muhammad Habib
Segera kucari sesuai dengan namanya,
tapi aku belum menemukan yang dimaksud,
Yang
manaaaa? Banyak banget nama itu?
***
Tengah malam, saat aku membuatkan susu
untuk anakku, yang saat itu kurang sehat, pesan masuk lagi, pasti Habib!
Sudah
tidur Umi?
Barusan
bangun karena suara panggilan smsmu.
Mengapa kalau jam segini bukannya tidur malah membangunkan orang tidur?
Tidak
bisa tidur, dari tadi sms tapi tidak bisa, gangguan terus. Oya, sudah ketemu
fotoku?
Yang
mana? Pakai baju apa? Pakai gaya apa?
Nggak
pakai gaya apa apa, orang buat fotonya baru bangun tidur, lihat saja alamatnya,
sepertinya yang dari gunung hanya aku.
Nggak
ketemu yang dari gunung, ya besok di cari lagi. Fb baru buat kan?
Ya
Umi, baru dibuat koq.
Bib,
jam segini nggak tidur, terus tidurnya kapan? Sejak kapan kena penyakit tidak
bisa tidur?
Paling
juga bisa tidur habis dzuhur, itu juga kalau sangat lelah. Kalau malam begini
susah banget, sejak tamat SMA.
Itu
sebab datangnya penyakit, sejak putus cinta ya?
He he he mungkin saja. Oh ya Umi, kalau bawa motor pagi
pagi, aku pasti muntah, itu penyakit apa ya?
Lambung
protes mewakili organ lain,’ kurang tiduuuur’! katanya. Jadi sehari tidur bisa
berapa jam? Kalau nggak bisa tidur jangan lari lari atau cari jangkrik, sebelum
jam 23 rebahan saja, tarik nafas, lepaskan perlahan, lisan berzikir, fikiran
focus pada makna zikir yang diucapkan. Tidak perlu dipaksa untuk tidur, nikmati
saja. Walaupun tidak bisa tidur, setidaknya bisa rilex, latih terus tiap malam.
Kalau
berbaringnya lama Umi,
tapi nggak tidur. Mungkin yang nyaman tidur sekitar dua jam setiap hari,
sisanya ya hanya merem melek.
Ya
sudah Umi,
tidur saja, nanti malah ikut sakit. Ohya, besok pagi aku mau pergi sebentar
naik gunung, hp kutinggal di rumah, kalau nggak sms Umi bukan berarti nggak
inget.
Justru
Umi senang kalau Habib
mulai sedikit sedikit menjauh, supaya prosesnya tidak menyakitkan.
Uuuuh,
Umi. Jadi kalau aku nggak
sms malah seneng? Ya aku juga nggak mau berlarut larut Umi. Mengapa harus terus
berharap dari orang yang nggak mau peduli sama diriku? Bukan menjauh, tapi ada
kerjaan. Nggak bisa aku menjauh darimu. Walau sakit coba ditahanlah Umi. Hilangnya perasaan
pasti akan bisa diiringi dengan hancurnya jasad.
Tidak
usah fikirkan bagaimana Umi.
Fikirkan bagaimana Habib benar benar bisa menjadi manusia merdeka, hati terikat
hanya kepada Allah, itu yang akan membuat manusia jadi tangguh, siap menghadapi
tantangan apapun. Sudah
baca tulisan di blog Umi yang judulnya’ Janji Allah menguatkan kami’?
Umi Seingatku aku belum
pernah meneteskan air mata seperti ketika dia tinggalkan aku dan sekarang,
membaca smsmu.
Menangis
itu bukan aib, Kau fikir aku tak tersedu membaca sms kehancuran hatimu? Sesak dadamu?
Kerapuhan jiwamu? Keputus asaanmu? Maka jangan sis siakan air mataku!
Umi
Hmmm.
Umi, ku mohon jangan
menjauh dariku. Sebelum aku benar benar menjadi manusia tangguh seperti yang
kau harapkan, aku ingin merasakan bahagia walau sesaat, dan itu bisa kurasakan
bila aku berkomunikasi denganmu.Umi.
. . Kau ingin cepat berlalu dari kehidupanku, sedang aku sangat membutuhkanmu.
Bisa saja aku mati berdiri atau pergi jika karena tidak mendengar kata katamu.
Aku
tidak berniat meninggalkanmu, tetapi dalam proses penangguhan diri, semua
ikatan selain ikatan Allah harus dilepaskan sampai pada level, ikatan Allah
yang paling kuat, sedang ikatan yang lain hanya sebatas hiasan kehidupan.
Dipukul
orang aku nggak bakal nangis Umi,
tapi hanya dengan smsmu aku bisa menangis, itu buktinya kalau aku sangat
membutuhkanmu.
Oke,
kita jalani proses ini, tapi harus focus pada tujuan memurnikan aqidah, ikatan
terkuat adalah ikatan Allah!
***
Keesokan paginya, setelah anak
anak berangkat ke sekolah, Habib sms lagi
Umi! Mandi dulu yok?
………..
Kenapa
sms kosong Umi?
Ajakannya nggak enak.
Lha
kenapa nggak enak? Memang Umi
nggak pernah mandi?
Dingin!!!
Si renta ini mandinya agak siang dan pakai air hangat. Mau apa ke gunung?
Maraton
biar sehat, latihan gitulah.
Sudah
bisa pakai senjata jenis apa saja?
Emmm,
rahasia. Aku berangkat dulu yai,
daach, baik baik ya Umi,
nanti sore pulang koq, menanti sms darimu.
Barokallah.
***
Sore hari menjelang ashar
Umi sedang
apa? Sudah makan belum?
Sudah,
nggak jadi sampai sore?
Nggak…
sudah hujan di sini. Capek banget, bantuin dong pijitin?
Makanya
cepat punya bidadari sendiri, yang akan menghilangkan lelahmu dengan
kelembutannya. Atau cari tukang pijit mbok mbok yang suka pijit bayi? Kalau di
sini banyak tukang pijit tunanetra.
He he he nanti Umi
aja yang mijitin.
Afwan ya akhi, ada bagiannya masing masing.
Sepi, tiada jawaban. Mungkin ucapanku
mengena, atau ? he he he gangguan jaringan.
***
Tengah malam, ketika sedang mengambilkan
minum si kecil, sms masuk .
Dikala
malam diriku teringat tentangmu… aku tak bisa hidup tanpamu.
Ngeronda
? Disini aman, tidur lagi!
***
Esok paginya, setelah subuh,
Umi!
sudah bangun belum? kubiarkan saja, kujawab setelah anak anak
berangkat sekolah.
Episode
pagi, beres.
Mandi mandi!
Ntarrrrrr!
Umi,
aku berangkat kerja ya.Oya
balik lagi… lupa ngucap salam,” Assalamu’alaikum!
Persissss si kecil,
wa’alaikum salam, barokallah!
Nggak
keberatan jadi abinya sikecil
juga, he he.
Aku tidak sempat berfikir bahwa
kelakuannya adalah sikap kurang ajar, walaupun hanya lewat sms, aku hanya
merasakan kegembiraan dan kebahagiaan yang dirasakannya, setelah sekian tahun
merasakan hidupnya hampa, Ya Rabb, izinkan aku menolongnya, mengembalikan
semangat hidupnya, keceriaannya.
***
Siang hari, setelah sholat Dzuhur, hmmm rajinnya
anak ini!
Umi, sedang
apa? Sudah makan belum?”
Makan
singkong rebus salut gula merah.
Bib!
Ya
Mi?
Gimana
perkembangannya? Sudah lebih tangguh?
Aku kan menjadi tangguh bila
kau selalu ada untukku.
Uuuuu…
tangguh koq pakai syarat, tangguh nggak pakai bila. Bib, coba cerita tentang bidadarimu yang tak bisa tergantikan itu?
Nih sudah ada gantinya,
lagi smsan.
Cerita
sekarang!
Tanpa
diceritakanpun akan hilang seiring habisnya masaku.Yo wes to nduk… pripun
pripun kulo tresno kaleh sampean, sampean mawon mboten ngerteni perasaan kulo.
Ngomong
opo? Nggak ngerti!Sebenarnya yang membuatmu kecewa itu dia yang meninggalkanmu
atau Dia yang mengambilnya darimu? Eh, lupa, belum jadi milikmu.?
Aku
kan kecewa saat kau tinggalkan dan aku akan berusaha agar kau selalu ada
untukku selamanya, menjadi milikku.
Imposible man!
Oya
Mi, minggu depan insyaallah aku ke rumah Umi, kalau nggak ada hambatan.
Dengan
syarat sudah lebih tangguh. Bib, coba tebak, Umi sudah cerita tentang Habib ke Abi belum?
Nggak tahulah, kan aku disini, memang kenapa?
Ceritakan sama keluarga Umi, juga termasuk orang tua biar aku lamar sekalian he
he he.
Nantangin
?
Mujahid,
siapa takut?
KadangUmi berfikir, sebenarnya
apa yang sedang terjadi? Apa Umi
sedang jadi korban iseng pemuda yang sedang belajar nembak cewek? Apa ini
masalah hidup yang harus dihadapi dengan sungguh sungguh supaya selamat dipengadilan
Allah nanti? Alangkah sia sia waktu, perhatian, air mataku bila yang terjadi
hanya keisengan seorang ABG?
Umi!
Mengapa berfikir seperti itu? Siapa yang iseng? Baru saja aku merasa hidup lagi. Terkadang aku ingin
segera berlalu agar Umi
tidak terganggu olehku. Mungkin
semua pertanyaan yang ada dalam benak Umi,
akan terjawab bila kita nanti sudah bertemu, dan aku janji , tidak akan
mengganggumu lagi.
Yang
jadi masalah bukan ganggu menggangu, tapi dalam setiap proses, peristiwa, harus
ada ibroh dan,
nilai yang meningkatkan keimanan, kalau nggak ada, ya percuma.
Aku
minta waktu, fahamilah perasaanku. Coba Umi
fikir, setelah sekian lama hidupku tanpa arah karena kepergiannya, dan kini aku
sudah temukan yang bisa membuatku sama seperti dengan dirinya. Apakah Umi kira sangat gampang
bagiku melupakan, mengalihkan perasaan dan hatiku? Menepis semua keinginanku
untuk selalu bersamamu? Aku butuh waktu, aku manusia biasa…
Fahaaaam!
Buktinya Umi
sering nangis kalau memikirkan ini, tapi yang jadi masalah, setelah faham, so what?
Ini pengalaman pertama menghadapi hal seperti ini, masih meraba, takut salah.
Dalam menangani masalah hidup, Umi
berusaha menghindari adanya korban. Oke, Umi
siap bantu semampuku, maaf kalau kadang ada ragu dalam langkahku.
Bib!
Ya
Mi, nih lagi munum obat,
asmaku kambuh.
Ahhh, satu lagi, asma. Umi mengobati asma 12 x
akupunktur, Alhamdulillah jadi jarang kambuh, Umi
kira marah?
Kenapa
marah? Paling paling
juga nggak bisa tidur, trus semaleman sms Umi
Hadeeeeh!
Oke, janji, apa yang Umi
lakukan tidak sia sia.
Setiap
kali kau berkata,
lepaskan aku, jangan fikirkan aku, saat itu juga air mataku menetes, Rabb,
rindu rasa ingin bersimpuh dihadapanMu agar terlepas dari semua ini.
Ku akan nantikan sampai suatu saat nanti kau
berucap, Rabb, biarkan semua orang meninggalkanku, karena cukuplah Kau bagiku,
hasbunallah wani’mal wakil, sosok itu yang kurindu, mujahid sejati, pelindung
umat.
***
No comments:
Post a Comment