matamu indah, walau tak seindah boneka barbie
dilengkapi bulu mata yang lebat, walau tak selebat bulu mata badai
diteduhi barisan alis yang tebal, walau membuatmu nampak kurang ramah
sedikit ke bawah, setitik tahi lalat menandai kekhasan wajah
kacamata membuatmu semakin wah
seberapa besar syukurmu atas karunia itu
pernahkah kau bayangkan tak dapat melihat dengan matamu
apa yang kau ucap ketika sebutir debu datang bertamu
dan yang sangat ingin kutahu
lebih banyak maksiat atau manfaat yang berlaku
hidungmu cukup memadai untuk ukuran bangsa ini
tak terlalu mancung, pun tak juga tersembunyi
apa yang kau ucap ketika sedang bersin dan sisi
coba timbang dan hitung
lebih banyak apa yang terjadi pada hidung
menghirup sejuknya udara fajar dan embun
atau mendengus karena bau sampah yang menggigit
bayangkan jika dia tak lagi berkulit
bibir. . . aha, indahnya
apalagi jika sedang berkata manja
hei hei lihat, dengan siapa kau sedang bicara
jangan sampai indahnya membawamu ke neraka
padukan mata, hidung dan bibir
dengan pipi yang ranum terterpa angin semilir
akan lebih sempurna dengan akhlak yang terukir
tak perlulah ke salon untuk ikuti tren mutakhir
bersihkan wajah dengan air wudhu mengalir
hiasi dengan ketulusan senyum di bibir
yang muncul dari hati yang selalu berdzikir
No comments:
Post a Comment