Sunday, August 30, 2015

Dialog Cinta Dua Penyair

# Aku marah, kenapa kamu merangsek masuk dalam hidupku,
Akupun marah, kenapa aku membiarkan, padahal aku bisa menolakmu dari awal.

# Aku sedih, karena memahamimu, aku membiarkanmu terlena terlalu lama. Bukankah seharusnya aku mengabaikanmu? Toh aku bisa melakukan itu?

# Dan aku malu di hadapan Allah!
Wanita lain jadi fitnah laki-laki dari depan, belakang, samping dan lewat suara, sedang aku?
Bahkan tulisan, pemikiran, karakterpun menjadi fitnah bagi laki2 yang bukan hak!

# Aku suka kamu jujur, dengan begitu aku tahu kebobrokanku.
Hanya saja aku berpikir, apakah laki2 lainpun sepertimu, tetapi mereka tidak punya kesempatan berkata jujur padaku?
Kenapa laki2 lain memandang dan mengagumi seperti suamiku?
Apakah itu berarti sikapku sama kepada suami dan laki2 lain?

♡Jika aku yang meracuni hatimu, akulah yang membawa penawar dan menyembuhkanmu, karena aku kekasihmu.

♡Akukan melumurimu dengan madu cinta kesetiaan dan aku ingin kita mereguk manisnya gula cinta di hati kita, dan ingin kuhisap habis manis dalam jiwamu

# Dan semua maya? Semu? Coba jelaskan dan yakinkan aku bahwa itu bukan pengkhianatan terhadap cinta dari Al Waddud?

♡Jika tak mampu kurengkuh tubuh milikmu, aku ingin sekejap saja nikmati jiwamu, kulumat habis sampai batas hatimu menyerah tak berdaya.

#Buktikan kemampuanmu menembus benteng hatiku yang selalu kujaga dengan aura Al Waddud.

♡ Kan kutembus dengan cinta dan rasa

# Menyingkirlah! Kau tak akan kuat!

♡Menyingkir ke mana? Aku makin ingin menghambur dan berpeluk pada hati dan jiwamu.

# Kubilang, kau tak akan kuat dengan ucapanku yang sembilu.

♡ Aku yakin, kelak yang kau tebar tetaplah cinta, sebab nafas yang kau genggam adalah ruh dan ilmu beliau, Muhammad, yang hatinya penuh dengan cinta.

# Benar! Cinta di jalan yang seharusnya. Terima kasih untuk rindu dan cintamu yang tak pantas aku terima. Itu bukan bagianku. Ambil cintaku yang ada di jalan-Nya, semoga bermanfaat.

♡ Aku sedih dalam penantian cinta ini, aku haus.
Aku menantikan saat hati dan jiwamu kau serahkan, aku ingin melahapnya habis sebagaimana aku haus ingin mencecap air cintamu.

♡ Jika yang kau usung adalah pola yang membuat irisan-irisan hati jadi luka, kelak irisan-irisan itu akan berbalik melukai, pada waktu dan takdir yang lain.

# Ancaman?
# Juga untuk irisan yang bukan unruk menyakiti?
# Sayatan kecil lebih baik  untuk mencegah luka yang lebih dalam.
Tak ada maksudku menyakitimu bahkan aku ingin membantu, tapi kau sibuk menggapai cintaku yang tak halal untukmu.
# Aku senang bermain kata dan rasa denganmu, tapi itu tak akan baik jika diteruskan.

# Seperti kamu sulit menyaring antara cinta dan birahi, begitupun aku sulit memisahkan antara maya dan nyata. Karena keduanya melibatkan rasa yang sama.

#Aku bersedia menerima dan membalas cintamu dalam ranah cinta universal, yang setiap orang berhak mendapatkannya, yang di dalamnya tidak menimbulkan kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran. Nurani tak bisa dibohongi. Aku harap kamu mengerti dan tidak sakit hati.

#Aku tidak suka penyair yang hanya dapat menaklukkan hati seorang wanita
Sekedar menjadi ungkapan bahasa jiwa
Bahkan kau sendiri jatuh cinta dengan keindahannya.

# Sungguh!
Itu keindahan semu!  Menipu!

# Berbahagialah dengan mencintai tanpa menunggu balasan.
Itulah ketulusan.

# Hayo!
Jadilah penyair yang menghancurkan hati2 yang membatu
Menundukjan jiwa2 yang pongah
Untuk kembali kepada Robbnya dengan jiwa tunduk dan hati yang lembut.

2 comments:

  1. Hihihi, bagus karyanya, tapi kenapa gambar ilustrasinya kuciny yaa?

    ReplyDelete