Tuesday, August 11, 2015

Mendidik Anak : Tanggung Jawab Siapa?

Luqman nama laki-laki, kan? Juga yang disebut dalam Al Qur'an bahkan menjadi nama sebuah surat?

Ada apa dengan beliau?

Mari kita tengok sejenak kisah tentang beliau di dalam Al Qur'an surat Luqman, kita cuplik terjemahannya aja, ya 😊

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".13

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.14

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.15

(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.16

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).17

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.18

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.19

Wew! Ternyata... Emm, boleh nggak kalau kita simpulkan bahwa ternyata ayahlah yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya? Bukankah itu yang tersirat dan tersurat dalam ayat-ayat tersebut?

Sebenarnya bukan mau memilah-milah mana tugas ayah, mana tugas ibu, hanya ingin menegaskan bahwa pemimpin keluarga adalah ayah, artinya orang pertama yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan keluarga, termasuk pendidikan anak.

Bagaimana dengan ibu? Apa tidak ada peran dalam pendidikan anak?

Ha ha, nyatanya malah ibu yang paling banyak waktunya bersama anak, asumsinya ibulah yang paling banyak memberi pengaruh kepada anak. Padahal sesuai ayat di atas, ibu itu sudah menanggung tugas berat lho, mengandung, melahirkan dan menyusui. Hayo, ada nggak para ayah yang bisa menggantikan tugas ibu itu?

Wah, ini postingan apa sih, tujuannya?

Bisa banyak!

Hanya saja, kali ini lagi pengen fokus ke calon pensiunan jomblo.

Sekedar mengingatkan, sebelum memasuki masa pensiun, bekali diri dengan pesan ayat-ayat di atas.

Dah, gitu aja. 😃

No comments:

Post a Comment