Friday, August 28, 2015

Manusia Akan Bersama Kecintaannya

Manusia Akan Bersama Kecintaannya

Benarkah?

Ya, adanya rasa cinta akan membawa kita mendekat kepada yang kita cintai.

Sering muncul pertanyaan, haruskah cinta memiliki?

Sepertinya tidak harus, tapi ketidak-dekatan akan membawa kegelisahan.

Mari kita perluas makna cinta dan kedekatan.

Cinta adalah rasa yang muncul di hati karena kehendak-Nya.
Cinta adalah anugerah, karena dengannya sebuah keharmonisan akan terwujud.
Kadang munculnya rasa cinta tak butuh alasan, cinta ya cinta.

Kedekatan sangat terkait dengan jarak, tapi tak selamanya jarak fisik.
Kita tetap bisa mencintai dia yang tak tersentuh, tak juga terlihat.
Tapi cinta itu tak kan luruh bersama jauhnya jarak.

Apakah cinta harus berbilang?

Tidak, cinta boleh lebih dari satu, dua, tiga, bahkan empat.

Hei!

Jangan cemberut!

Sudah kubilang, mari kita perluas makna cinta.

Jangan terjebak hanya pada cinta seorang pria terhadap seorang wanita yang ingin dijadikannya belahan jiwa.

Kita ingin pasangan hidup segelombang, sepemikiran, sepaham dan serasa.
Kita akan berusaha memahami dan berjalan seiring dalam kehidupan.
Kita ingin dia selamat dan bahagia bersama.

Demikian juga dengan anak-anak.
Kita ingin anak-anak tetap seiring sejalan dalam kebersamaan pemahaman walau entah mereka ada di belahan bumi mana.

Kita ingin  selalu bersama dalam kebersamaan pemahaman dengan orang-orang beriman, entah di manapun kini mereka berada, masihkah di dunia dan menghirup udara yang sama ataukah mereka sudah  mendahului meninggalkan lelahnya kehidupan dunia.

Kita ingin selalu bersama dalam kesepahaman dengan Rasulullah Saw, walau kita tak pernah jumpa dengannya, menikmati teduh tatapannya, mendengar keindahan dan kewibawaan suaranya.
Kita ingin bersamanya dalam ruh keimanan karena adanya rasa cinta.

Puncak segala cinta saat rasa itu muncul dan mendasari keinginan kita selalu bersama Dia Yang Maha mencinta.
Keingininan untuk selalu dekat dengan-Nya membuat kita berusaha untuk mengetahui apa yang dikehendaki -Nya.
Membuat kita rela mengorbankan dan menghilangkan segala cinta kepada yang dibenci-Nya.
Atas dasar cinta pada-Nya pula kita memampukan diri mengelola cinta kepada yang selain-Nya.

No comments:

Post a Comment