Wednesday, January 27, 2016

Ujian

Ujian

Semakin tinggi pohon, semakin kuat angin yang menerpa.

Kalau tidak salah, itu ungkapan yang sering dilontarkan untuk mensuport orang-orang yang sedang menghadapi ujian di masa puncaknya.

Ada semacam anggapan, semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin populer di masyarakat, sukses di bidangnya, maka tidak heran kalau banyak pesaing yang berusaha menjegal dan ingin merebut keberuntungannya, setidaknya tidak rela melihatnya dengan tenang menikmati kejayaannya. Selalu mengganggu dengan fitnah yang cenderung kejam.

Lalu apa yang harus dilakukan pohon untuk menghadapi angin?

Di mana letak kekuatan pohon untuk menahan angin agar tidak tumbang?

Yups!

Di akarlah kekuatan itu berada.

Dengan akar yang kuat menghunjam bumi, sebatang pohon akan mampu bertahan untuk tidak tumbang. Andai terpaan angin itu begitu kuat, hanya akan mematahkan beberapa dahan yang sudah rapuh, tapi tetap ada kehidupan dan kemungkinan muncul tunas baru yang lebih segar.

Beda masalahnya jika akar itu ala kadarnya, dengan mudah angin sepoi pun mampu menumbangkan pohon itu.

Kapan proses pertumbuhan akar terjadi?

Tentu di awal! Sebelum batang, dahan dan daun muncul, akar lebih dahulu muncul untuk menyambut mereka, mencukupi kebutuhannya. Akar yang baik akan menumbuhkan pohon yang subur, di luar gangguan hama dan penyakit lain.

Hal ini berlaku untuk semua unsur kehidupan.

Kepribadian, keimanan, keilmuan, usaha, dan lain-lain.

Kepribadian yang dibentuk dan dipupuk sejak dini akan menghasilkan sosok dewasa yang berkepribadian kokoh.

Keimanan yang ditanamkan dan dirawat sejak dini, akan memunculkan keimanan yang tahan uji.

Keilmuan yang dilandasi dengan pemahaman akan bercokol dan semakin berkembang dalam diri seseorang.

Usaha yang dirintis dari bawah, dengan kerja keras, menghadapi tantangan dari mulai tumbuhnya tentu akan lebih bertahan dibandingkan usaha yang dibangun berdasarkn motivasi seminar yang hanya sekali dua kali.

Pohon yang tumbuh dengan akar yang kokoh akan mampu menghadapi sekeras apapun angin.

No comments:

Post a Comment