"Nggak dicantumkan cetakan kedua, sengaja apa lupa?" smsku pada penerbit, setelah memeriksa buku cetakan kedua. Di sana hanya tertulis cetakan Januari 2016, sama seperti cetakan pertama.
"Lazimnya sekali cetak minimal 2500 eksemplar, Mi," balasnya.
Jadi?
Ha ha ha, jadi malu ingat buku Umi &Richie, keren banget tertulis cetakan kedua. Padahal cetakan pertama 100 eks. dua bulan berikutnya cetak lagi 100 eks.
Ini buku keempat yang diterbitkan, walaupun terhitung buku ketiga yang ber-ISBN.
Jadi bisa dibilang, ini buku indie berstandar mayor dari sisi pandang jumlah cetakan.
Banyak yang menyayangkan, kenapa tidak mencoba mayor?
Apa nggak percaya diri bukunya layak terbit mayor? Atau karena menyadari sebagai penulis pemula dan dadakan?
Ya, ada memang perasaan seperti itu, apalagi kalau sudah kumpul-kumpul di Komunitas Bisa Menulis, sebagai tempat awal aku belajar menulis. Tapi bukan itu yang dominan.
Ada sebab lain yang memantapkan hati memilih terbit indie:
1. Kalau ingin menerbitkan mayor tentu harus memenuhi kriteria yang ditentukan penerbit, yang pastinya setiap penerbit punya standar kualitas tertentu.
2. Bagaimanapun harus mengikuti mekanisme yang ada, penyaringan naskah yang tentu saja ada masa tunggunya.
Nah! Ini yang bikin malas! Bersaing dan menunggu!
Idih! Mental apaan! Mau menang tapi nggak mau bersaing?
Ha ha ha, mungkin faktor usia juga mempengaruhi! Percaya deh, aku mantan pejuang yang gigih bersaing! Cieeeeeh! Rasanya sudah cape mau bersaing, beri kesempatan yang muda, toh mereka seperti anak-anakku sendiri. Uhuk! 😃
Nah, kalau malas menunggu mungkin bisa dimaklumi, ya? Namanya orang sudah tua, yang keingat masih berapa lama lagi kesempatan yang ada? Berburu dengan umur, bukan bersaing.
Dan lagi, bacaan itu menyangkut selera yang tidak bisa diseragamkan dengan ukuran penerbit, walaupun kriteria penerbit juga berdasarkan selera mayoritas pembaca. Tapi yang namanya manusia itu unik, seleranya masing-masing.
Dengan doa dan keyakinan, kalau memang buku ini akan berpengaruh pada perbaikan umat manusia, maka Allah akan memudahkan jalannya, aamiin.
No comments:
Post a Comment