Thursday, January 28, 2016

Penghiburan

Mungkin tidak setiap syariat Allah kita pahami maksud, tujuan ataupun ibroh dan hikmahnya.

Tetapi dengan landasan ketaatan, maka syariat itu sebaiknya kita jalankan, selama yakin dalilnya bisa dipertanggung-jawabkan. Kesadaran bahwa logika manusia sangat terbatas dibandingkan dengan ilmu Allah yang Maha luas.

Salah satu contoh, sunnahnya membaca qur'an surat Al-Kahfi pada malam atau hari Jum'at.

Terlepas masalah mengapa Jum'at diistimewakan atau nilai keshohihan hadits yang mendasarinya, secara logika sederhana, toh tak ada masalah. Yang dibaca Al Qur-an, yang tak ada larangan kapan dibaca, kalau memang sempat, kenapa tidak dilakukan?

Alhamdulillah, malam ini ada hal istimewa yang saya dapatkan dengan mengamalkannya.

Belakangan saya merasakn ketidaknyamanan saat memperhatikan bahwa semakin banyak orang-orang berani memperolok-olok ayat Allah dan syariat-Nya. Karena menyadari keterbatasan ilmu, tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk menghadapinya, tapi tentu saja membuat kegelisaan saat mengingatnya.

Allah Maha Kuasa dan Berkehendak untuk memilih cara menghibur hamba-hambanya. Hati ini menjadi tenang saat mentadaburinya.

Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak menga
dakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (Terjemah QS.  Al-Kahfi : 103-106)

No comments:

Post a Comment