Friday, December 18, 2015

Pasukan Cilik Yang Semakin Terlatih

Sudah dicegah, tapi tamu rutin yang tak diharapkan tetap saja datang, migren. Ya, diterima saja, mau gimana lagi?

Untunglah anak-anak libur.

Umi : Rish, tolong buka tutup botol madu ini, segelnya dibuka pakai gunting.

Harish : Ini, Mi sudah, tapi nggak  bisa buka tutupnya.

Umi : Minta tolong Abi.

Harish membawa madu ke kamar depan.

Harish : Abi lagi istirahat, jangan diganggu.

Hafa : Sini, Mbak Hafa bukain.

Hafa berhasil membuka tutup botol itu.

Harish : Mau dibuatin teh madu, Mi?

Umi : Nggak usah, pakai sendok aja, ini sudah ada teh pakai gula.

Harish menyiapkan sendok, Umi yang menuangkan madu dan meminumnya. Harish juga ikutan.

Husna : Fa, bersihin ayam sama ikan, Mbak Husna sudah cuci piring, tadi juga sama Harish sudah bersihin kamar belakang, ngepel.

Hafa : Mi, kepala ayamnya buang aja, ya, geli.

Umi : Ya.

Harish : Sini, Mi, leher belakangnya Harish pijitin lagi.

Umi : Umi pengen makan pecel, siapa yang mau beliin?

Harish : Harish aja, pedes ya, Mi? Cabe berapa?

Umi : Lima.

Harish pergi beli pecel ke tetangga.

Husna : Garam, kunyit, lada, apalagi, Mi, bumbu ungkep?

Umi : Bukan lada Hus, ketumbar, bawang putih.

Harish datang, bawa pecel.

Harish : Ini, Mi pecelnya.

Umi : Iya, sebentar.

Harish : Sini Harish suapin, Umi sambil belajar tab.

Umi : Jangan banyak-banyak, trus nunggu yang di mulut Umi habis.

Harish : Lama banget sih.

😃😃😃

No comments:

Post a Comment