Saturday, December 5, 2015

Iman dan Zina

Berimankah orang yang berzina?

Pada kenyataannya kita temui banyak orang yang rajin "beribadah" pernah juga melakukan zina. Padahal, tak akan melakukan ibadah jika tak ada setitik iman di hatinya.

Apakah itu berarti iman tak mampu mencegah perbuatan keji ini?

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Seorang pezina yang akan berzina tak akan jadi berzina ketika dalam keadaan beriman. Seorang pencuri yang akan mencuri tak akan jadi mencuri ketika dalam keadaan beriman. Seorang peminum khamar yang akan meminum khamar tak akan jadi meminumnya ketika dia dalam keadaan beriman.” (HR. Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam At-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah).

Dalam hadits lainnya, Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika seorang hamba berzina, maka iman akan keluar darinya, maka dia seperti payung yang berada di atas kepalanya. Jika dia meninggalkan perbuatan zina itu, maka keimanan itu akan kembali kepada dirinya.” (HR. Imam At Tirmizi  dan Imam Abu Dawud).

Benar!

Iman bisa naik, kadang turun. Iman harus selalu dijaga, agar stabil sehingga iman itu mampu membuat pemiliknya terjaga.

Setiap kita akan mendapat kesempatan berhadapan dengan ujian zina, dimanapun kita berada, setinggi apapun iman yang pernah kita capai.

Kenapa?

Karena zina berhubungan erat dengan naluri dasar yang setiap manusia normal memilikinya, ketertarikan kepada lawan jenis, bahkan yang di luar koridor, tertarik pada sesama jenis. Nalurinya sama, hanya obyeknya yang berbeda.

Hadits di atas mengisyaratkan pada kita untuk selalu menjaga iman dengan selalu mendekatkan diri pada Allah dengan berbagai jalannya, agar iman itu kokoh dan tidak goyah saat kita menghadapi berbagai ujian yang dapat menjerumuskan.

Saran, kasihanilah orang yang sedang menghadapi ujian kemaksiatan, termasuk zina. Kalau bisa tolonglah, setidaknya tidak terlalu menghinakannya, karena dia sedang dalam kelalaian. Bisa jadi suatu saat kita atau keluarga kita dihadapkan pada ujian sejenis.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi Bagi Adam bagian mereka dari zina, mau tidak mau. Kedua mata bisa berzina, dan zina keduanya adalah dengan memandang. Lidah juga bisa berzina dan zina lidah adalah dengan bicara. Kaki juga bisa berzina dan zina kaki adalah langkahnya (menuju kemaksiatan). Tangan juga bisa berzina, dan zina tangan adalah dengan memegang. Hati bisa berhasrat dan berangan-angan; kamaluan yang akan membuktikan zina itu kenyataan atau tidak.(Bukhori & Muslim)

Ini bukan masalah satu dua orang atau beberapa keluarga, ini sudah jadi masalah masyarakat, bangsa dan generasi. Tak akan selesai hanya difikirkan oleh satu dua orang, tokoh atau pejabat, tapi semua kita.

#Masih ada, tunggu tayangan berikutnya 😃

No comments:

Post a Comment