Sunday, December 6, 2015

Cemburu

Abi : Umi pakai baju mana?

Husna : Yang ungu, Mi.

Abi : Jangan, ah, yang ijo aja, ya?

Husna : Abi nih, senengnya ijo terus.

Abi : Kalau yang ungu, Umi keliatan langsingnya, Hus.

Husna : Baju Umi yang lain, ada juga yang keliatan langsing?

Umi senyum-senyum memperhatikan mereka. Nggak ada yang berubah, masih seperti 23 tahun lalu, di awal-awal berumah tangga. Abi cemburunya ya seperti itu, sekitar baju, jilbab dan kaus kaki. Nggak kaku, hanya memenuhi syarat standar, menurup aurat. Yang lain-lain, semisal warna, model,  no problem.

Pernah suatu hari ada inbox dari laki-lqki yang nyrempet-nyrempet.

Husna : Abi nggak cemburu tah, ada yang bilang cinta ke Umi?

Abi : Masak cemburu sama komputer?

Mungkin ada orang lain yang ungkapan cemburunya beda, misal melarang istrinya main fb, dsb. Tapi tidak dengan Abi, tak ada yang namanya kekangan. Yang ada saling percaya dan komunikasi.

Sebagai suami istri kita memang harus saling menjaga dan mengawasi, tapi toh tetap ada batasnya. Ada hal-hal yang tidak terjangkau. Nah, kalau sudah begitu, ya serahkan saja pada pengawasan Allah, toh secara pribadi semua kita bertanggung jawab pada Allah?

Jangan kuras energi untuk masalah cemburu, masih sangat banyak urusan kita yang membutuhkan energi untuk diselesaikan.

No comments:

Post a Comment