Thursday, July 16, 2015

Tanam Padi atau Rumput?

Sebenarnya substansi dari iedul fitri, apa sih?

Kalau kata Upin-Ipin,"Tak puase, tak rayeee."

Untuk anak-anak, jawaban itu tepat, untuk yang sudah dewasa, tinggal memperdalam sedikit maknanya.

Seharusnya, iedul fitri adalah perayaan untuk orang2 yang kembali bersih karena mendapat ampunan Allah tersebab melaksanakan amalan-amalan di bulan Ramadhan dengan kualitas prima. Jadi ucapat selamat ieful fitri layak diterima. 

Semoga kita termasuk di dalamnya.

Bagaimana dengan legit, dodol, cake, kue salju, nastar, ketupat, opor ayam, rendang, minuman bersoda, uang recehan baru, baju n sandal baru, hp baru, mudik, dll?

Semua itu hanya asesoris, yang tanpanya pun tidak menyebabkan kita berdosa.

Semua kembali pada diri, mau mengutamakan yang substansi atau asesoris, atau keduanya?

Kalau kita mau mengumakan substansinya, maka maksimalkan pencapaian ibadah ramadhan kita.

Mudik? Boleh, kalau tidak memberatkan dan kembalikan juga pada substansi mudik yaitu silaturahim yang tidak harus di iedul fitri.

Baju n sandal baru? Boleh, kalau memang uangnya ada untuk menyelenggarakannya, yang jelas keduanya memang kebutuhan yang harus dipenuhi walau tidak hari raya. Yang jelas, biaya pendidikan lebih prioritas dari baju n sandal baru, kalau yang lama masih mencukupi dan layak dipakai.

Ketupat, rendang n opor ayam? Biasanya dibuat karena harus menyediakan makanan yang awet, karena di hari raya jarang orang jualan bahan pangan basah. Tapi, sekarang kan zaman magic com? Nggak terlalu sulit memasaknya walau sedang sibuk? Kalau kepingin sih, di luar hari raya setiap hari banyak orang jual ketupat sayur.

Kue-kue? Secukupnya untuk memuliakan tamu.

Romantisme dan  nostalgia.

Ya, semua hal di atas tak lepas dari urusan romantisme dan nostalgia yang kebanyakan manusia menyukainya.

No comments:

Post a Comment