Saturday, April 11, 2015

Naluri & Nurani

Naluri adalah dorongan hati atau nafsu yang dibawa sejak lahir; pembawaan alami yang tidak disadari mendorong untuk berbuat sesuatu. (KBBI)

Nurani adalah perasaan hati yang murni, yang sedalam-dalamnya. (KBBI)

Naluri dan nurani adalah potensi dasar manusia yang belakangan ini sepertinya sering terkalahkan oleh logika yang pragmatis.

Contoh: memeluk anak itu naluri bukan, sih? Tapi sepertinya dibutuhkan penelitian tentang pengaruh pelukan terhadap daya tahan menghadapi kehidupan untuk membenarkannya.

Padahal, tanpa diteliti pun, kalau kita mengikuti naluri, maka pelukan itu kita lakukan dengan penuh cinta. Entahlah, semakin ke belakang naluri itu semakin tidak peka.

Ada berapa kasus, seorang ibu membuang bayi yang dilahirkannya? Dia bungkan naluri keibuannya karena rasa malu menanggung aib.

Ada berapa banyak para ibu mengabaikan naluri keibuannya? Karena tuntutan profesi, katanya terpaksa meninggalkan anak-anaknya.

Ada berapa banyak laki-laki yang membuang naluri keimamannya? Dia biarkan istri dan anaknya lepas dari bimbingannya, sedang dia harus bertanggung jawab di hadapan Allah.

Bagaimana dengan nurani?
 “Dosa adalah apa yang terasa mengganggu jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui manusia.“ (HR Muslim).
Subhanallah!

Allah telah membekali kita dengan potensi yang dapat menjaga kemanusiaan dan kehambaan kita, naluri, nurani dan akal.

Tugas kita adalah menjaga dan meningkatkan kepekaan serta keberimbangannya.

No comments:

Post a Comment