Friday, August 30, 2013

JUS JAMBU

" Alhamdulillah,
anak pertama sudah hafal 30 juz,
anak kedua juga hafal 30 juz,
anak ketiga sekitar 16 juz,
anak ke empat juz 30 dan sedang menghafal juz 29,
anak ke lima sedang menghafal juz 30,
anak ke enam belum mulai, doakan semua istiqomah ya?"

Eh, ada yang nyeletuk," kalau umy dan abinya sudah  hafal berapa juz?"
" Alhamdulillah, umynya hoby jus alpukat, sedang abi senang jus jambu,"

Ha ha ha, akal akalan menutup malu, begitulah sebagian orang tua, karena tidak yakin dengan hafalan yang masih bertahan dimemorinya, alasannya klise :
- usia tua, daya ingat berkurang ( artinya ngaku manula )
- sibuk dengan tuntutan kewajiban, waktu susah di atur, sedang menghafal perlu waktu khusus.
- dan lain lainnya

Untuk menghafal Al Quran, secara teknis mungkin masing masing orang punya gaya masing masing, tapi yang jelas dan harus ada adalah kesungguhan, kegigihan, keistiqomahan, dan tidak mudah putus asa.
Kita sering berorientasi pada hasil, padahal hasil tidak semata tergantung pada upaya manusia, tapi juga pada izin Allah, mengingat Alquran adalah firman Allah dan keistimewaan penghafal Al Quran disisi Allah.
Kita harus realistis, kewajiban utama seorang ayah adalah menafkahi keluarga plus kewajiban dakwah, kewajiban seorang ibu adalah mendidik anak,  urusan rumah dan segala pernik perniknya plus kewajiban dakwah, jadi tidak bisa dibandingkan menghafalnya seorang anak di pondok atau seorang mahasiswa dengan orang tua dengan segala kewajibannya.

Jadi, para ibu, bapak, umy, abi, tidak usah terlalu memikirkan kapan akan hafal 30 juz, yang penting terus berusaha menghafal, seberapapun dapat, karena Allah sangat menghargai setiap usaha hambaNya, agar suatu saat nanti bukan lagi jus jambu yang kita suguhkan, tetapi benar benar juz juz Al Quran yang kita yakin terpelihara dalam qolbu kita, amin.

No comments:

Post a Comment