Wednesday, July 20, 2016

Memilih Teman

Teman memang harus dipilih, agar tujuan dari pertemanan itu tercapai.

Pertemanan akan terjadi setelah adanya pertemuan, baik tatap muka atau cara lainnya.

Dengan semakin berkembangnya sarana media sosial, pertemanan bisa semakin diperluas.

Salah satu pintu terjadinya pertemanan adalah aplikasi messenger yang bergandengan dengan facebook.

Tanpa harus berteman di facebook, kita bisa menjalin hubungan pribadi di messenger, tanpa orang lain tahu.

Banyak cerita yang terjadi berawal dari perkenalan di messenger. Ada yang indah, terjalinnya persahabatan, terbukanya pintu rizki, bertambah kesempatan dalam memberikan kemanfaatan, tapi tidak jarang bisa juga memunculkan permusuhan, perselingkuhan, penipuan, dsb.

Di sinilah karakter manusia berperan untuk menentukan kelanjutan dari perkenalannya.

Ada yang begitu berhati-hati dan protektif sehingga begitu selektif dalam menerima perkenalan, hanya orang-orang dengan kriteria tertentu yang ditanggapi. Misalnya, seorang wanita hanya mau menerima perkenalan dari wanita saja. Dia tidak akan mau menjawab sapa pertama dari manusia berjenis pria.

Ada juga yang awalnya biasa, memberi kesempatan kepada siapa saja untuk berkenalan dengannya, sambil siap siaga untuk segera menghentikan sekiranya ada sedikit saja tanda-tanda kurang baik ke depannya.

Tapi ada juga yang tidak pandang, siapapun diterimanya menjadi teman, karena dia yakin akan bisa mengendalikan pertemanan itu.

Semua kembali kepada diri kita, mau memilih sikap yang mana, karena diri sendirilah yang tahu, seberapa kekuatan mental yang dimiliki dalam menghadapi segala kemungkinan dari sebuah jalinan pertemanan.

No comments:

Post a Comment