Monday, July 25, 2016

Facebook dan Sakit

Sebagian orang menganggap facebook dan media online lainnya dengan pandangan negatif, dari munculnya kejahatan, perselingkuhan maupun kemubaziran waktu. Sehingga ada yang memutuskan untuk tidak menyentuhnya atau melarang anggota keluarganya untuk menggunakan.
Ada beberapa saya temui, seorang istri yang dilarang fb-an oleh suami atau seorang ibu yang dilarahg oleh anak-anaknya.

Benarkah?

Tidak dapat dipungkiri hal-hal itu sering terjadi, tapi belum ada penelitian valid yang menyimpulkan, mana yang lebih banyak, negatif atau positif.

Sebelum memutuskan sesuatu, memang kita harus pertimbangkan masak-masak, apa manfaatnya, untung atau pun ruginya.

Sekitar tiga tahun lalu, dengan izin suami dan dukungan anak, saya putuskan untuk memasuki dunia maya, dengan pertimbangan meningkatkan produktivitas dalam menebarkan kemanfaatan juga peningkatan kualitas diri.

Banyak hal positif yang sudah saya dapatkan, walau tidak bisa juga menghindari sepenuhnya hal-hal negatif, tapi kami upayakan untuk bisa menghadapinya dengan bijak. Kepercayaan penuh dari keluarga membuat saya lebih berhati-hati bermain di dunia ini.

Dengan adanya dunia maya, setidaknya saya masih bisa produktif walaupun sering mengalami gangguan fisik yang tentunya mengurangi produktivitas di dunia nyata. Namanya sering, biasanya datang sebentar, kemudian pergi.

Jadi jangan heran kalau hari ini dengar kabar saya sakit, besok sudah ada di luar kota.
Dengar kabar pagi sakit, sorenya sudah mengobati orang lain sakit.

Apa sakitnya main-main?

Ha ha, mana ada sakit main-main, adanya pas sakit serius, diupayakan segera sembuh dengan serius, setelah itu, ya segera bangkit melakukan apa yang bisa dikerjakan. Terlalu banyak hal menanti untuk segera disentuh.

No comments:

Post a Comment