Tuesday, July 19, 2016

Hamba yang Bodoh

Aku memang hamba yang bodoh.
Menerima saja apa kata Tuanku.
Percaya apapun yang dikatakan-Nya.

Berusaha mentaati apa yang diperintahkan-Nya sekuat kemampuan, Dia akan memaafkan jika aku tidak sanggup, karena Dia juga yang memberi kekuatan itu.

Tapi aku akan meninggalkan apa-apa yang dilarang dengan lebih maksimal, karena Dia tidak suka jika para hamba berpaling dari-Nya. Itu bukti kecintaan-Nya, karena Dia tahu, setiap pelanggaran adalah keburukan bagi mereka.

Apakah taatku karena takut?
Sebab ingin dapat hadiah?
Atau karena cinta?

Biarlah Dia yang menilainya.
Biarlah Dia yang menggolongkan, jika memang ada kelas-kelasnya.

Aku hanya menikmati kasih sayang-Nya tanpa ingin tahu ada di kelas mana.

Mungkin aku bukan hamba yang kritis.
Yang selalu ingin tahu sehebat apa Tuanku, bahkan dengan menguji-Nya. Yang selalu menafsirkan setiap kehendak-Nya, bahkan menganalogikan sesuai dengan kekuatan akal, juga mengikuti nafsu.

Bisa jadi aku bukan hamba yang cendikia.
Yang selalu tahu apa mau-Nya dan memberi penilaian kepada hamba-hamba lainnya, tentang keimanannya, niatnya bahkan nasibnya.

Sebagai hamba yang bodoh, aku selalu berharap petunjuk, arahan dan bimbingan-Nya dalam melangkah.

No comments:

Post a Comment