Saturday, May 28, 2016

Kesedihan Orang Tua

Banyak hal yang membuat orang tua merasa sedih saat memperhatikan anak-anaknya terkait pemenuhan kebutuhan yang tak sempurna.

Bukan tidak bersyukur dengan apa yang sudah Allah berikan berupa karunia yang melimpah di beberapa sisi kehidupan, tapi semata keinginan memberikan kasih sayang dalam bentuk yang lebih dari yang sudah diberikan.

Saat menyaksikan keluarga lain mengajak anak-anaknya week end di acara-acara yang berbiaya besar, betapa keceriaan dan kegembiraan itu mengingatkan pada anak-anak yang menghabiskan waktunya di rumah dengan mainan dan sarana soa adanya.

Saat orang tua lain mampu membelikan buku berkualitas berseri dengan harga jutaan, teringat anak-anak yang hampir setiap pulang sekolah membawa buku pinjaman untuk menuntaskan hasrat gilanya dalam membaca.

Saat menyaksikan orang tua lain menyekolahkan anak-anaknya hingga tuntas dan mengulurkan modal besar untuk anaknya yang memulai usaha, teringat si sulung yang bekerja keras dengan kreativitas untuk menghindari modal, tanpa kenal lelah, siang jadi malam, istirahat sesempatnya, hati ini berdesir saat mengkhawatirkan kesehatannya.

Apakah ini bentuk keserakahan?

Atau perasaan iri terhadap nikmat yang Allah berikan kepada orang lain?

Astaghfirullah.

Lembutkan hati ini yaa Latif, lembut yang bukan mudah terhanyut pada kemudahan dan kenikmatan dunia, tetapi peka dengan segala karunia yang telah Engkau berikan.

Begitu melimpah karunia-Mu dengan memberikan kondisi yang kondusif untuk mendidik mereka menjadi manusia kuat.

Begitu banyak bukti, orang-orang hebat lahir dari keluarga yang kekurangan harta, tapi mampu menjadikannya sebagai medan didik yang melahirkan singa-singa yang menguasai dunia.

"Seandainya tidak ada musibah dan cobaan, niscaya tidak akan tampak keutamaan sabar, ridho, tawakkal, dan jihad"
(Ibnul Qayyim)

#Graha Malahayati, menanti pentas Muhammad Teladanku

No comments:

Post a Comment