Monday, November 23, 2015

Patah Hati

Istilah patah hati biasa digunakan untuk menggambarkan kondisi perasaan kecewa karena harapannya gagal.

Penyebabnya bisa beragam, walau biasanya patah hati dikaitkan dengan kekecewaan sepasang kekasih yang gagal dalam membina hubungan lebih lanjut.

Tingkat keparahan patah hati pun beragam, tergantung kondisi kesiapan mental yang bersangkutan.

Waktu pemulihannya juga tidak sama pada setiap orang. Ada yang cukup sekilas, sehari, seminggu, sebulan bahkan bertahun-tahun.

Ekspresinyapun berbeda-beda.

Ada yang hanya menyimpannya dalam hati, tidak  terekspresi, hanya akan terasa oleh orang-orang dekatnya, tanpa kata-kata.

Sebagian mengekspresikannya pada orang yang membuatnya patah hati dan beberapa orang yang dipilihnya.

Tapi ada juga orang yang patah hati, terkesan ingin semua orang mengetahui penderitaannya. Bertemu siapapun yang dikenalnya, terutama yang dianggap sahabat, dia akan curhat, bahkan berulang-ulang. Bahkan kini orang yang patah hati diberi sarana untuk mengeluarkan bebannya, dengan mengungkapkannya di wall face book yang lebih banyak lagi orang yang akan tahu patah hatinya.

Hmm. Sebagai orang yang patah hati, sebenarnya apa tujuan mengungkapkannya pada pihak lain?

Ada beberapa kemungkinan:

1. Sekedar ingin mengeluarkan gumpalan hati, tidak perduli ada yang mendengar atau tidak.
2. Ingin ada yang mendengar dan bersimpati padanya, misal dengan  mengusap punggungnya.
3. Ingin ada yang mendengar, menenangkan hati dan membantu mencari solusi agar segera keluar dari ketidaknyamanannya.

Nah! Di sinilah kita harus benar-benar memahami kondisi, apa yang diinginkan ybs. Jangan sampai kita salah sikap dan melakukan hal sia-sia bahkan merusak pertemanan yang ada.

Hmm.

No comments:

Post a Comment