Sunday, June 28, 2015

Rahasia Di Balik Kerupuk

Suatu hari saat makan dengan sayur dan lauk dari beli di warung makan yang bukan langganan, aku rasakan komposisinya tidak cocok di lidah.

"Pakai kerupuk, Mi," kata Abi.

"Sudah terlanjur campur nasi."

"Coba aja," katanya.

Haaa, ternyata benar. Dengan tambahan kerupuk, terasa di lidah lebih enak.

Lho? Jangan-jangan?

"Jadi selama ini Abi sering makan dengan kerupuk karena itu?"

Abi senyum dikulum.

Subhanallah, sekian lama merasa masakanku selalu enak karena Abi nggak pernah berkomentar kurang apa atau kebanyakan apa.

Apapun yang kuhidangkan  selalu dilahapnya. Beliau pun bisa dikatakan tidak pernah minta dimasakkan sesuatu. Yang jelas sekali-sekali pulang bawa makanan tertentu, bisa jadi itu tanda beliau sedang ingin makan masakan itu. Hanya saja ya, itu, kerupuk hampir selalu ada di meja makan.

Eh, itu romantisme bukan, ya?
 

No comments:

Post a Comment