Andai rutinitas Ramadhan ini menjadi kebiasaan di
bulan-bulan lain, hmm, mungkin hidup akan lebih baik, minimal dari sisi
ruhiahnya, jiwa terasa lebih tenang dan itu akan meningkatkan kesabaran dalam
menjalani hari.
Masih ada 2/3 bulan lagi kita melanjutkan latihan ini.
Menikmatinya agar tidak terasa berat.
Beberapa agenda yang perlu kita latih:
1. Bangun sebelum subuh, sempatkan shalat malam walau hanya
dua rakaat, sebagai pembuka hari. Di bulan Ramadhan bisa jadi motivasi kita
bangun adalah untuk makan sahur, tapi dengan pembiasaan bangun di akhir malam
selama sebulan, semoga kenikmatan berkhalwat bersama-Nya bisa menjadi motivasi
baru.
2. Shalat Subuh tepat
waktu adalah prestasi
3. Membiasakan dzikir
pagi, seberapapun kita sempat. Pilih dzikir-dzikir yang jelas tuntunan
Rasulullah Saw, walau tidak semua kita baca. Terutama perbanyak istighfar,
karena kita tidak pernah sanggup menghitung dosa-dosa yang sudah kita lakukan.
4. Sholat Dhuha sebelum beraktivitas rutin sesuai profesi
masing-masing. Sempatkan walau hanya dua rakaat, sebagai sedekah sendi-sendi tubuh
kita.
Rizki sudah ditentukan Allah, tapi tentu akan sangat baik
kalau rizki itu kita jemput dengan sopan.
Dengan Dhuha kita mengingatkan diri, bahwa kita akan
melangkah di jalan Allah, taat rambu-rambu-Nya. Berhati-hati dalam mengambil
keputusan, karena yakin Allah Maha menyaksikan.
5. Sholat lima waktu jangan pernah ditinggal, seperti apapun
kondisinya. Malulah jika melalaikannya. Berapa waktu untuk shalat, sedang
setiap hari kita diberi 24 jam? Rasulullah Saw menjadikan shalat sebagai rehat,
fisik dan jiwa serta pikiran. Nikmati rehat itu, jangan jadikan beban. Jadikan
shalat sebagai sungai yang membersihkan diri, tentu akan lebih bersihkan jika
mandi sehari minimal lima kali? Jadikan Dzuhur sebagai pembersih dosa-dosa yang
tak bisa kita hindarkan dari Dhuha tadi, begitu juga dengan shalat yang lain.
Selipkan istighfar sebelum bangkit untuk beraktivitas lagi.
6. Sediakan waktu khusus untuk berinteraksi dengan Al
Qur'an. Tidak perlu banyak kalau memang merasa sangat sibuk, yang penting ada.
Nikmati huruf perhuruf saat membacanya, karena dari setiap huruf Allah
menjanjikan banyak kebaikan. Oh ya, sempatkan juga tadabur, karena Al Qur'an
diturunkan bukan hanya untuk dibaca, diharap imbalan bacaannya, tapi dia
diturunkan sebagai pedoman hidup. Bagaimana kita bisa berpedoman padanya, kalau
isi dan maksudnya kita tidak paham? :)
Andai 6 poin di atas bisa kita jadikan rutinitas, hmm,
percayalah, akan banyak peningkatan kualitas hidup yang kita rasakan.
No comments:
Post a Comment