Friday, June 26, 2015

Belajar Dari Ramadhan

Andai rutinitas Ramadhan ini menjadi kebiasaan di bulan-bulan lain, hmm, mungkin hidup akan lebih baik, minimal dari sisi ruhiahnya, jiwa terasa lebih tenang dan itu akan meningkatkan kesabaran dalam menjalani hari.

Masih ada 2/3 bulan lagi kita melanjutkan latihan ini. Menikmatinya agar tidak terasa berat.

Beberapa agenda yang perlu kita latih:

1. Bangun sebelum subuh, sempatkan shalat malam walau hanya dua rakaat, sebagai pembuka hari. Di bulan Ramadhan bisa jadi motivasi kita bangun adalah untuk makan sahur, tapi dengan pembiasaan bangun di akhir malam selama sebulan, semoga kenikmatan berkhalwat bersama-Nya bisa menjadi motivasi baru.

2.  Shalat Subuh tepat waktu adalah prestasi

3.  Membiasakan dzikir pagi, seberapapun kita sempat. Pilih dzikir-dzikir yang jelas tuntunan Rasulullah Saw, walau tidak semua kita baca. Terutama perbanyak istighfar, karena kita tidak pernah sanggup menghitung dosa-dosa yang sudah kita lakukan.

4. Sholat Dhuha sebelum beraktivitas rutin sesuai profesi masing-masing. Sempatkan walau hanya dua rakaat, sebagai sedekah sendi-sendi tubuh kita.

Rizki sudah ditentukan Allah, tapi tentu akan sangat baik kalau rizki itu kita jemput dengan sopan.

Dengan Dhuha kita mengingatkan diri, bahwa kita akan melangkah di jalan Allah, taat rambu-rambu-Nya. Berhati-hati dalam mengambil keputusan, karena yakin Allah Maha menyaksikan.

5. Sholat lima waktu jangan pernah ditinggal, seperti apapun kondisinya. Malulah jika melalaikannya. Berapa waktu untuk shalat, sedang setiap hari kita diberi 24 jam? Rasulullah Saw menjadikan shalat sebagai rehat, fisik dan jiwa serta pikiran. Nikmati rehat itu, jangan jadikan beban. Jadikan shalat sebagai sungai yang membersihkan diri, tentu akan lebih bersihkan jika mandi sehari minimal lima kali? Jadikan Dzuhur sebagai pembersih dosa-dosa yang tak bisa kita hindarkan dari Dhuha tadi, begitu juga dengan shalat yang lain. Selipkan istighfar sebelum bangkit untuk beraktivitas lagi.

6. Sediakan waktu khusus untuk berinteraksi dengan Al Qur'an. Tidak perlu banyak kalau memang merasa sangat sibuk, yang penting ada. Nikmati huruf perhuruf saat membacanya, karena dari setiap huruf Allah menjanjikan banyak kebaikan. Oh ya, sempatkan juga tadabur, karena Al Qur'an diturunkan bukan hanya untuk dibaca, diharap imbalan bacaannya, tapi dia diturunkan sebagai pedoman hidup. Bagaimana kita bisa berpedoman padanya, kalau isi dan maksudnya kita tidak paham? :)


Andai 6 poin di atas bisa kita jadikan rutinitas, hmm, percayalah, akan banyak peningkatan kualitas hidup yang kita rasakan.

No comments:

Post a Comment