Sunday, January 4, 2015

Tahapan Membangun Generasi Robbani (2)

2. Memilihkan ayah/ ibu untuk mereka

Memilih ayah/ ibu untuk calon anak berarti memilih pasangan hidup!

Apa yang menyebabkan seseorang memilih orang tertentu untuk menemani sepanjang sisa hidupnya?

Kalau yang menjadi dasarnya adalah kesenangan dan kebahagiaan pribadi semata, maka alasan nyaman dan aman, yang biasa dianggap sebagai perasaan cinta, akan menjadi alasannya memilih pasangan hidup.

Tetapi, bagi seseorang yang mencari pasangan hidup dalam rangka membangun generasi robbani, maka alasan rasa cinta terhadap seseorang, belumlah cukup, atau tidak menjadi alasan utamanya. Bahkan, hal itu tidak termasuk ke dalam kriteria yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
“ Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya karena jika tidak binasalah kamu." ( HR. Al- Bukhari)
Kalau kita perhatikan dalam hadist tersebut, empat hal yang dijadikan pertimbangan dalam memilih jodoh, yaitu harta, keturunan, paras dan pemahaman agama.

Harta memang dibutuhkan dalam kehidupan berkeluarga, tetapi harta bukan sesuatu yang bisa menjamin kebahagiaan hidup. Alangkah banyaknya contoh, hancurnya rumah tangga, walaupun berkelimpahan harta. Dan lagi, harta tidak seharusnya didapat dari pasangan atau tersebab pernikahan, karena akan lebih terhormat jika banyaknya harta karena gigihnya usaha, tentunya dengan izin Allah.

Keturunan yang seperti apa? Kalau yang dimasud keturunan karena nasab, misalnya keturunan bangsawan atau pejabat, maka itu bukan prioritas, ibarat pepatah, seorang pemuda yang mengatakan ini bapakku, bukan inilah aku. Tapi kalau yang dimaksud keturunan intelektual, maka layak dipertimbangkan.
Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi Thalib ra. berkata:Hati-hatilah kalian mengawini orang- orang yang bodoh, karena sesungguhnya bergaul dengan mereka adalah bencana dan anak mereka adalah sia-sia”.Rasulullah Saw berkata kepada Ali as:“Wahai Ali, tiada kefakiran yang lebih hebat dari pada kebodohan dan tiada harta yang lebih berharga dari pada kepandaian” 
Bagaimana dengan paras? Kecantikan/ketampanan, postur tubuh, warna kulit, dan semua hal yang terkait dengan kondisi fisik? Tidak masalah ini dipertimbangkan, ibarat istilah, untuk memperbaiki keturunan.

Untuk ukuran kehidupan dunia, tiga hal tersebut memang sangat didambakan. Siapa yang tak ingin punya pasangan kaya, cantik/tampan dan dari keluarga terhormat? Tapi, berartikah ketiganya untuk jaminan keselamatan di akhirat? Ketiganya akan berakhir saat nafas kehidupan tak lagi berdenyut. Kecuali jika ketiganya dikelola berdasarkan kepahaman agama.

Ya, faktor yang sangat menentukan adalah pemahaman agama. Hidup akan selamat dunia akhirat jika kita hidup mengikuti tuntunan agama. Bukan berarti senang atau bahagia terus, tapi ujian dan kondisi apapun akan menjadi sarana untuk lebih dekat kepada Allah, bagi orang-orang yang paham agama. Itu sebabnya Rasulullah mewanti-wanti masalah ini, karena kehidupan tanpa petunjuk agama, jelas akan binasa. Kalau tidak binasa di dunia, tentu akan dialami di akhirat.

So? Pilih istri/suami semata atau sekaligus memilihkan ibu untuk anak-anak? Kalau hanya untuk memilih istri/suami silahkan perjuangkan cintamu. Tapi kalau untuk membangun generasi robbani, tolong pertimbangkan lagi sabda Rasulullah Saw. di atas. Bukan berarti mengabaikan cinta, tapi cobalah berpikir dari sudut yang lain.

Siapakah yang menumbuhkan cinta di hati?

Kalau Allah bisa membuat kita mencintai seseorang yang belum halal, apakah sulit bagi-Nya menumbuhkan cinta kepada pasangan yang kita pilih untuk mencari ridho-Nya?

No comments:

Post a Comment