Tuesday, June 7, 2016

Apresiasi untuk Pembaca Al-Qur'an

Sangat menggembirakan kalau kita melihat bentuk apresiasi terhadap pembaca dan penghafal Al Qur'an di Indonesia akhir-akhir ini. Dari beasiswa penuh, sebagian, bantuan dari gubernur, MTQ dan yang paling menggiurkan adalah lomba hafidz yang ditayangkan TV dengan hadiah melimpah dan popularitas. Berita terbaru, di SPBU tertentu memberikan gratis 2 liter pertalite untuk yang membaca 1 juz Al Qur'an.

Pastinya, berbagai opini muncul dengan berita-berita tersebut.

Sebagai muslim, bagaimana kita bijak menyikapinya?

1. Baiknya, kita kembali menggali dan memahami, apa itu Al Qur'an dan apa tujuan diturunkannya. Jangan sampai kita berpendapat, bersikap dan mengmbil tindakan tanpa didasari pemahaman yang benar.

Al Qur'an merupakan kitab yang berisi firman Allah sebagai petunjuk hidup manusia, membacanya bernilai ibadah, bahkan Allah akan membalas dari setiap huruf yang dibacanya dengan kebaikan yang berlipat-lipat.

2. Apakah boleh digunakan untuk mendapatkan hadiah?  Sebelumnya kita perlu menjawab pertanyaan, apakah bisa digunakan untuk mendapatkan hadiah jika tidak ada yang menyelenggarakan?

Sebagai penyelenggara, tentu punya niat tertentu mengadakan event yang berujung pada pemberian hadiah kepada pembaca dan penghafal Al Qur'an. Kita sudah terlalu pandai untuk memahami itu. Ada niat  yang murni ingin mensyiarkan Al Qur'an dan memotivasi pembaca dan penghafalnya, ada juga yang menunggangi kerja baik ini untuk mencapai tujuan tertentu. Niat seseorang memang bukan wewenang kita untuk menilainya, tapi jangan sampai hal itu menjebak kita tanpa sengaja mendukung program yang justru kontradiktif dengan tujuan mulia mensyiarkan Al Qur'an, bahkan bisa menjurus pada pelecehan terhadap kemuliaannya.

Sebagai pembaca dan penghafal Al Qur'an, tak ada larangan kita mengambil hadiah itu, anggap saja itu bonus, rizki dari Allah di luar pahala yang Allah janjikan. Ibarat seorang petani yang pergi ke sawah untuk menanam dan merawat tanaman padi untuk mendapatkan gabah/ beras. Dalam prosesnya bertemu dengan belut-belut yang membuat lobang di sawahnya. Tidak salah mengambil belut-belut itu, tapi jangan sampai melupakan tujuan utamanya menanti panen gabah, sehingga begitu bernafsu memburu belut, membongkar lobang-lobangnya hingga merusak tanamannya, akhirnya gagal panen!

Tujuan kita membaca, menghafal, memahami dan mengamalkan Al Qur'an adalah sebagai ibadah kepada Allah. Keridhoan dan balasan dari Allah yang menjadi tujuan! Jangan sampai kita melencengkan niat itu! Jelas sebuah kerugian yang sangat besar!

"... Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu" (terjemah QS. Yasin : 60)

No comments:

Post a Comment