Tuesday, May 19, 2015

Istighfar

Astaghfirullahaladzim, aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.

Seharusnya, istighfar dimohonkan dengan kerendahan yang serendah-rendahnya, mohon belas kasih-Nya.
Dengan segala keagungan-Nya, minta diampuni segala kedurhakaan yang telah dilakukan.
Walau tak sanggup membilang maksiat-maksiat yang dilakukan, dari terbuka mata hingga terpejam di peraduan.

Diri ini tak akan sanggup membuat list detil dari kemaksiatan-kemaksiatan yang kulakukan sepanjang kehidupan. Dari terbuka mata di pagi hari, hingga terpejam kembali di pembaringan.
Dari urusan keimanan hingga hal-hal yang dianggap remeh, hiburan atau sekedar bercanda.

Ampuni segala niat-niatku yang salah arah.
Ampuni kelicikan hati yang masih juga terjadi.
Ampuni segala kesombonganku dalam rasa, tutur dan sikap.

Sungguh, aku malu ketika ada amarah dalam hati.
Bukankah itu tanda kesombongan karena yang terjadi tak sesuai kehendak?
Memang siapa aku, sedang Engkau Yang Maha Berkehendak?

Sungguh, aku sangat malu karena sering marah pada orang lain
Bukankah itu pertanda aku tak memaafkannya?
Setiap hari meminta-Mu mengampuni segala dosa yang tak terhitung, sedang untuk memaafkan satu kesalahan yang tak seberapa saja aku tak suka.
Memang siapa aku?
Seberapa kuasaku? Apa yang sudah kuberikan pada dia yang membuat marah?

Jangan biarkan aku lelah dengan istighfar sebagaimana aku tak juga  lelah dengan maksiat dan kesalahan.
Jangan pernah bosan mendengar istighfarku walau kadang sebatas lisan.
Bimbing aku selalu untuk menyelaraskan diri dengan istighfar yang terus aku lafazkan.

Wahai zat Yang Maha Pengampun.

No comments:

Post a Comment