Thursday, September 24, 2015

Tragedi Mina Dan Hikmah Yang Bisa Diambil

Allah menganugerahkan al hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran. (Terjemah QS. Al Baqarah : 269)

Dari ayat itu terselip perintah agar kita mencermati dan mencatat pelajaran dari setiap petistiwa yang kita alami atau saksikan, agar Allah memberikan hikmah-Nya sebagai karunia dan menggolongkan kita ke dalam kelompok orang-orang yang berakal.

Hikmah adalah kemampuan menangkap cahaya kebenaran dari setiap kejadian. Yang dibutuhkan adalah membuka hati dan diri untuk menerima pelajaran.

Allah selalu mentarbiyah manusia dengan berbagai kejadian, bahkan kadang, untuk hal yang tidak berhubungan, tetap saja bisa diambil hikmahnya.

Terlepas bagaimana kondisi kehidupan sebelumnya, bukan hak kita untuk menghakimi para syuhada Mina, tapi kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa itu.

Setiap kita adalah pemimpin, yang mempunyai peluang untuk menginjak-injak hak dan harga diri orang-orang yang ada di bawah kepemimpinan kita.

Bisa jadi, kejadian Mina adalah visualisasi dari sikap kita selama ini.

Bayangkan!

Alangkah mengerikannya!

Bayangkan, mereka adalah visualisasi harga diri anak-anak, murid, karyawan atau rakyat yang kita pimpin!

Mungkin kita sulit membayangkan bagaimana perasaan mereka, karena rasa hanya pemiliknya yang tahu. Dengan visualisasi seperti itu dan memposisikan diri sebagai pemimpin mereka, tidakkah hati ini tersentak?

Begitukah akibat dari lisan, mimik wajah dan tindakan kita yang atogan pada orang-orang yang kita pimpin?

Sekali lagi, kita hanya butuh membuka hati dan diri untuk menerima pelajaran dan hikmah.

Orang-orang yang berakal adalah hamba yang segera menyungkur sujud mohon ampun pada Allah, saat menyadari kekhilafan yang telah dilakukannya. Kemudian bersegera memperbaiki diri.

No comments:

Post a Comment