Sunday, October 12, 2014

Akun Abal-Abal

"Umi, ada keributan lagi," lapor Richie, sambil matanya tak lepas dari layar android. Suara notifikasi seakan berebut saling mendahului.

"Ribut opo maneh," sahut Umi, sambil menyusun puzzle Harish yang ditinggalkan di meja.

"Biasa, postingan kontroversial."

"Ikut nimbrung?"

"Richie sih penggembira aja, greget juga sih dengan tema bahasan, tapi nggak mau terlibat."

"Bagus!"

"Tapi kok kesannya cari selamat sendiri, ya?" Richie terlihat ragu.

"Lha, niatnya?"

"Menetralisir, supaya nggak terlalu panas, Bingung juga sih, mau memihak yang mana."

"Di dunia nyata kenal sama orangnya nggak?" tanya Umi.

"Nggak, lah Mi. Ya tapi kalau di dumay kita gampang akrab, dengan siapa saja."

"Dumay itu nggak beda dengan dunia nyata, hanya lebih bebas."

"Bebas gimana, Mi?" Richie heran.

"Kita bisa buat email berapa?" tanya Umi.

"Bisa banyak, Mi, tinggal ganti dikit-dikit datanya."

"Bisa buat berapa akun fb?"

"Kalau cerita mereka yang biasa main akun kloning, palsu, abal-abal, ya sepertinya bisa banyak juga."

"Dengan satu email, Umi bisa buat empat blog, aktif semua. Artinya, mau main seperti apa saja,  kita bisa di dumay, makanya nggak usah terlalu menguras emosi."

"Jadi bisa saja yang buat postingan dengan yang komentar, trus ribut, itu permainan satu orang yang menggunakan beberapa akun?"tanya Richie.

"Lha, katanya doyan baca novel detektif, nonton film spoinase, kok masih heran?"

"Itu kan Umi, kalau Richie belakangan ini suka ngintip-ngintip sinetron he he."

"Kita perlu memahami perkembangan zaman dan segala trik-triknya, supaya tidak terjebak pada permainan orang dan dikendalikan pihak lain."

"Maksud Umi, kita perlu memahami niat buruk dan kejahatan yang mungkin berkembang?"

"Begitulah, mengenali atau mempelajari kejahatan bukan untuk melakukan tapi agar bisa mewaspadainya."

"Su'udzon dong? Katanya nggak boleh?" sanggah Richie.

"Bukan suudzon, tetapi memikirkan sebanyak-banyak kemungkinan yang bisa terjadi."

"Iih, Umi, seperti dunia politik saja, penuh intrik."

"Apa kita bisa bebas dari dunia perpolitikan? Jangan dikira orang yang tidak berkecimpung di partai, tidak berpolitik. Kalau politik dimaksud menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuannya, maka hampir semua manusia berpolitik. Tujuan manusia kan bermacam-macam, ada yang ingin berkuasa di pemerintahan, ada yang ingin menguasai bisnis, dsb. Eh, kok jadi ngomongin politik ya?"

"Tau nih, Umi. Tapi gimana kalau akun abal-abal itu kelihatannya membela kebenaran?"

"Kita bela nilai kebenarannya, terlepas siapa di balik akun itu. Tapi tetap dengan pengendalian emosi. Tidak selamanya konflik harus dihindari, tapi efek dari konflik itu yang benar-benar dihitung. Usahakan seminim mungkin adanya korban."

"Korban apaan sih, Mi?"

"Korban perasaan."

"Halaaaah!"

No comments:

Post a Comment